MALANG (Lenteratoday) - Selama pandemi Covid-19 menerjang, seluruh aktivitas di rumahkan. Mulai bekerja dari rumah, hingga KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang harus dilakukan secara daring.
Akan tetapi, KBM daring ini tidak begitu efektif untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) seperti autisme. Menurut Husnul Khatimah.,S.Psi.,MA pembelajaran daring tidak begitu efektif untuk anak dengan autisme.
Selain karena kebutuhan perlakuan yang istimewa, sistem pembelajaran pada anak autisme juga berbeda. Autisme sering dikenal hidup dalam dunianya sendiri. Maka proses pembelajaran harus menyesuaikan dengan ritual-ritual yang sesuai keinginannya.
"Anak istimewa dengan autisme biasanya hidup dengan 'ritual' yang sesuai dengan kebiasaan mereka," kata dosen Universitas Merdeka Malang tersebut. "Maka jika ada kebiasaan yang tidak sesuai dengan 'ritual' mereka, itu akan jadi trigger tantrum," imbuhnya.
'Ritual' inilah yang akan hilang jika proses KBM hanya dilakukan melalui daring. Khatimah, begitu ia akrab dipanggil, menyarankan adanya home visit oleh guru pengampu. Dengan begitu anak autisme bisa tetap terpantau perkembangannya.(ree)
.jpg)
