MADIUN (Lenteratoday) - Stock bahan makanan di Madiun dinilai masih aman hingga perayaan Idul Fitri 1442H. Hal itu setelah Walikota beserta jajaran Forkopimda melakukan sidak di Pasar Besar Madiun.
Walikota Madiun, Maidi menjelaskan bahwa mendekati Lebaran, permintaan masyarakat cukup tinggi. Sehingga menyebabkan stock menjadi langka dan harga meningkat tajam.
"Yang rutin menjadi incaran orang banyak di bulan Ramadhan ini ayam, cabe, telur. Setelah kita turun ke lapangan, kenaikan harga masih dalam batas normal," jelas Maidi saat bersama Forkopimda sidak ke Pasar Besar Madiun (PBM), Kamis(06/05/2021).
Ayam broiler mengalami kenaikan Rp. 2 ribu. Yang sebelumnya seharga Rp. 34 ribu menjadi Rp. 36 ribu. Sedangkan telur ayam ras naik. Yang sebelumnya seharga Rp. 21 ribu. Saat ini naik Rp. 1 ribu menjadi Rp. 22 ribu. Untuk cabe rawit yang seminggu sebelumnya seharga Rp. 45 ribu, naik Rp. 5 ribu menjadi Rp. 50 ribu.
Maidi memastikan bahwa satgas pangan tetap rutin mengontrol ketersediaan stock dan memastikan harga tetap dapat dijangkau masyarakat. Sehingga masyarakat dapat merayakan hari raya kemenangan tanpa perlu khawatir dengan harga yang tinggi pada bahan pokok.
"Dari Disperindag, DKPP, Bulog rutin kontrol. Untuk jamin stock dan harga aman. Gak usah kuatir," imbuhnya.
Kepala Disperindag Kota Madiun, Ansor Rasidi mengatakan bahwa kenaikan yang terjadi masih dalam kategori wajar. Sehingga operasi pasar masih belum perlu dilakukan. Dia telah berkoordinasi dengan Bulog Sub Divre IV. Dan siap melakukan operasi pasar sewaktu-waktu apabila terjadi kenaikan harga dan kelangkaan stock pangan.
"Kalau ada bahan pokok melambung tinggi, kita akan lakukan operasi pasar. Kita jual bahan pokok dengan harga murah untuk stabilkan harga dan stok pangan yang ada di masyarakat," tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Walikota Maidi menghimbau agar masyarakat terapkan protkes dengan baik. Karena menjelang Lebaran, angka kunjungan di Pasar Besar Madiun dinilai cukup tinggi. (Ger)
.jpg)
