BATU (Lenteratoday) – Tiga kecamatan di Kota Batu telah selesai menyelenggarakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) 2022. Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi mengingatkan agar agenda-agenda dalam Musrenbang tidak sekadar catatan semata.
Harus ada bentuk nyata merealisasikan program-program yang telah disusun. Apalagi program-program dalam Musrenbang adalah usulan dari masyarakat mulai tingkat dasar.
"Jangan hanya dijadikan formalitas saja, nanti diusulkan tapi tak ada kejelasan seperti tahun-tahun sebelumnya. Kesiapan anggaran dan SDM harus matang,” kata Asmadi setelah mengikuti Musrenbang Kecamatan Batu.
Untuk diketahui, sejak 23 Februari 2021, secara berturut-turut pelaksanaan Musrenbang tingkat kecamatan dilaksanakan.
Terakhir, Kecamatan Bumiaji menyelenggarakan Musrenbang pada 25 Februari 2021. Sebelumnya sudah didahului oleh Kecamatan Junrejo dan Batu.
Asmadi menjelaskan, banyak program yang tidak bisa terealisasi oleh eksekutif selaku eksekutor program.
Asmadi berkaca pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Katanya, sangat sedikit sekali program yang terealisasi, padahal program yang dicanangkan banyak.
Dia mencontohkan, pada 2020, dari lima usulan, hanya satu yang terealisasi. Kadang satu program yang terealisasi itu juga tidak terakomodir penuh.
Belum lagi banyaknya keluhan dari masyarakat bila keinginan mereka dalam hal pembangunan tak terealisasi.
Menurutnya, kegagalan pelaksanaan program pada tahun-tahun sebelumnya itu karena tidak adanya kesiapan dari masing-masing organisasi perangkat daerah, di samping terjadinya pandemi Covid-19. Selain itu juga tunjangan anggaran dan sumber daya manusia.
Bagi Asmadi, seharusnya program-program yang telah dicanangkan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing sektor.
Ia pun mendorong agar eksekutif meningkatkan koordinasi dengan legislatif yang memiliki kewenangan penganggaran dan pengawasan.
"Komunikasi dengan kami harus ditingkatkan. Melihat kondisi tahun-tahun sebelumnya, saya berharap besar tahun ini bisa lebih baik. Maka dari itu, saya tekankan lagi agar koordinasi semakin solid," ujarnya.
Asmadi pun menaruh harapan besar pada Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD).Dalam sistem itu, setiap rincian kegiatan bisa diakses, termasuk besaran anggarannya. Maka dari itu, Asmadi meyakini proses pembangunan bisa terlaksana dengan maksimal.
"SIPD mungkin bisa jadi solusi, tapi tetap SDM pelaksana juga harus lebih kompeten dan bisa menyesuaikan diri. DPRD pun berkomitmen akan terus mengawal serta berkoordinasi secara berkelanjutan," imbuh dia.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, program usulan yang paling utama dan penting bagi masyarakat saat ini yakni kesehatan dan pemulihan ekonomi.
Maka dari itu, dua aspek tersebut harus terjemahkan dalam program-program yang telah dibahas bersama.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengemukakan, ada tiga poin yang menjadi fokus pelaksanaan program. Ketiganya terdiri atas pemulihan ekonomi, kesehatan dan pembangunan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Intinya yang penting itu tidak mengabaikan kondisi pandemi Covid-19, itu yang harus diprioritaskan.Pesan saya kesehatan, pemulihan ekonomi, dan pembangunan yang menyentuh masyarakat," terang Dewanti.
Pembangunan yang bisa dirasakan dampaknya secara langsung itu seperti pembangunan gorong-gorong menggunakan sistem padat karya.
Artinya, proyek tersebut mempekerjakan masyarakat sekitar. Tujuannya agar masyarakat bisa mendapat penghasilan dalam pembangunan.
"Padat karya merupakan salah satu cara pemulihan ekonomi merujuk pada instruksi Presiden RI. Agar masyarakat bisa dapat penghasilan dan manfaat secara langsung," paparnya.
Usulan-usulan pembangunan yang dinilai tidak prioritas diharapkan Dewanti untuk ditunda terlebih dahulu.
Dalam kondisi pandemi ini, pembangunan harus bisa mengarah pada pengentasan potensi penularan dan perbaikan perekonomian."Kembali pesan saya ekonomi dan kesehatan jadi poin paling utama terlebih di desa," tegas Dewanti.(sur)
.jpg)
