LAMONGAN (Lenteratoday) --Mempunyai sistem pendampingan tata kelola berdasar Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang mempuni, membuat Dinas Pendidikan (Disdik) Lamongan dipercaya sebagai percontohan nasional.
Penunjukan Disdik Lamongan itu setelah dilakukan monitoring dan evaluasi yang dilakukan Direktorat SMP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, di Hotel Luxton Cirebon.
Sebagai informasi, Disdik beberapa waktu lalu juga mempunyai catatan yang gemilang saat diminta untuk presentasi praktik Sekolah Tangguh Semeru untuk persiapan PTM, di Hotel Westin Nusa Dua Bali (7-8 April 2021).
Anggota Tim monitoring dan supervisi Bidang Tata Kelola Direktorat SMP, Agus Triyanto menyampaikan jika Kabupaten Lamongan terpilih karena pencapaiannya dalam mengaplikasikan MBS cukup memuaskan.
"Kabupaten Lamongan ini diundang untuk memberi contoh praktik baik dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di daerah dalam kerangka implementasi MBS," ungkapnya melalui siaran tertulis yang diterima Lenteratoday.com, Sabtu (12/06/2021).
Agus memaparkan, Disdik Lamongan mampu memenuhi lima indeks seperti kemandirian, partisipatif, kemitraan, keterbukaan, dan akuntabilitas.
"Saya melihat Lamongan bisa jadi contoh karena ada linieritas pelaksanaan lima prinsip MBS di sekolah dan dengan kebijakan Dinas Pendidikan," paparnya.
Menanggapi hal tersebut, Jetua Perwakilan Disdik Lamongan, Cusnul Yuli Setyo mengaku sangat puas dengan kinerja tim yang terdiri dari dua bagian yaitu MKKS (Musyawarah Kerja, Kepala Sekolah) dan MKPS (Musyawarah Kerja Pengawas).
"Syukur punya tim yang solid, Juli nanti saat rakor Dinas Pendidikan se-Indonesia, kami akan jadi presentator dalam acara itu, memaparkan sejumlah cara dan skema yang diterapkan Disdik Lamongan," terang Cusnul yang juga Kabid Pendidikan SMP di Disdik Lamongan.
Sementara itu, Kepala Disdik Lamongan, M. Nalikan turut menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian para pegawainya.
"Dengan ini semoga Kabupaten Lamongan bisa konsisten mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk seluruh sekolah dan pengawas bisa terus melaksanakan MBS," pungkasnya.(dit)
.jpg)
