MALANG (Lenteratoday) - Bertambahnya pasien covid 19 hingga 29 warga di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Malang, mendorong Tim Satgas Covid 19 untuk melakukan lockdown di wilayah tersebut. Walikota Malang Sutiaji mengungkapkan, selain melakukan lockdown, pihaknya juga mengirimkan sampling virus pada laboratorium pusat Satgas Covid 19 Jawa Timur, yang berada di Surabaya.
Hal ini untuk mengantisipasi adanya virus varian baru yang menjangkiti 29 warga tersebut. Namun Sutiaji optimis bahwa Kota Malang masih bersih dari virus varian baru itu.
Bertambahnya pasien covid19, hingga kini total menjadi 6.906 pasien yang terkonfirmasi positif covid19 pada Senin (21/6/2021). Penambahan pasien terjadi sejak 1 minggu lalu, tepatnya sejak 14 Juni lalu sebanyak 71 warga.
Tak berhenti di situ, pada Senin (21/6/2021) terdapat penambahan 29 warga lagi yang terkonfirmasi terinfeksi covid19. Sebanyak 29 warga Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Klojen ini akhirnya melakukan isolasi mandiri di rumah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Malang, memberlakukan Lockdown di jalan tersebut.
Selain itu, Satgas Covid19 juga melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar wilayah yang gang III itu. Klaster baru ini berasal dari takziah, ini bermula ketika salah seorang warga Jl. Jaksa Agung Suprapto gang III dinyatakan meninggal dunia, kemudian beberapa warga melakukan takziah ke rumah duka.
Saat itu, BPBD Kota Malang menyatakan wilayah Gang III sebagai zona merah. Tak ada yang boleh berkeliaran sesuka hati di wilayah tersebut. Melihat hal ini, lentera mencoba untuk menghubungi Juru Bicara Covid19, dr. Husnul Muarif, akan tetapi kami tak mendapat jawaban. Belum ada informasi lebih lanjut, tentang bantuan apa saja yang akan disalurkan pada warga setempat.
Karena Kota Malang tak memiliki alat untuk mendeteksi jenis virus yang diderita pasien covid19, maka pihak Pemkot Malang melakukan pengiriman sampling virus kepada pusat Satgas Covid JawanTimur di Surabaya. (ree)
.jpg)
