
LAMONGAN (Lenteratoday) - Puluhan warga Desa Beru, Kecamatan Sarirejo, Lamongan menggelar aksi di balai desa. Mereka memprotes pembangunan pembangunan proyek pengeboran minyak milik Pertamina yang dinilai mencaplok tanah warga.
Menghadapi puluhan warga, Kepala Desa yang merasa tersudut langsung memanggil semua pihak yang bersangkutan, mulai dari Ketua tim pelaksana hingga mantan kades. Dalam aksi itu, warga mengaku kesal terharap pembangunan proyek milik pertamita tersebut karena produktifitas hasil pertanian.
Tak hanya itu, mereka juga merasa tertindas karena tanah milik warga setempat ada yang dicaplok untuk kepentingan pembangunan. "Ada sebanyak 80 warga pemilik tanah yang dizolimi. Sekitar 3 meter hingga 4 meter tanah dicaplok pihak Pertamina," ungkap Alibin Kepada wartawan, Selasa (22/06/2021).
Dalam tuntutannya, warga juga meminta agar tanah yang di caplok segera dilunasi, karena hingga saat ini pihak Pertamina hanya memberi uang ganti rugi tanaman.
"Kami kaget tiba-tiba tanah warga diberi pembatas, tak lama setelah itu diuruk pedel. dan yang paling ironis selama pembangunan tidak melibatkan warga, terlebih pemberitahuan atau sosialisasi," urainya.

Saat di konfirmasi, Ketua tim pelaksana, Randi Setiawan menyanggah dugaan yang disuarakan warga. Menurutnya, proyek berjalan sesuai prosedur dan tidak mencaplok tanah warga.
"Patok atau pembatas itu sudah ada, makanya langsung kami kerjakan. Itu hanya pembangunan akses jalan menuju pertamina, menurut desain kami lebarnya 8 meter," tutur Randi.
Sementara itu, Kades Beru, Rijati Kusni, menjabarkan jika proyek pertamina sudah sesuai rancangan. Akses jalan dibangun menurut data awal ukuran tanah yang merujuk pada data di BPN.
"Ukuran tanah dikembalikan ke awal, jadi pihak pertamina tidak menyalahi, dari itu juga sudah diberi ganti rugi tanaman namun warga menuntut ganti rugi tanah. Ya akan kami carikan solusi," jawabnya.
Perseteruan hingga saat ini terus memanas antara warga desa, pihak Pertamina, dan Pemerintahan Desa. Dari aksi unjuk rasa hari ini, warga tidak menemukan solusi dan akan terus melanjutkan aksi protesnya. (dit)