16 April 2025

Get In Touch

Usai Sembuh, Pasien Covid Harus Waspada Gejala Lanjutan

ilustrasi pasien covid 19.
ilustrasi pasien covid 19.

SURABAYA (Lenteratoday) – Setelah menjalani masa karantina selama 14 hari, dan pasien tampak membaik, pasien covid bisa dinyatakan sembuh. Namun perlu juga diwaspadai adanya gejala lanjutan. Gejala lanjutan ini memang bisa timbul di kemudian hari.

Seorang dokter yang sekaligus edukator pengamat kesehatan , dan relawan covid 19, dr. Muhamad Fajri Adda’i, mengatakan pada beberapa kejadian terdapat gejala tambahan usai pasien menjalani karantina 14 hari. Gejala seperti ini harus benar-benar diperhatikan untuk penanganan lebih lanjut.

“Kejadian seperti ada banyak faktor, apa dia stres atau punya penyakit bawaan yang memperburuk keadaan,” ujar dr. Fajri seperti dilansir melalui media online, Sabtu (10/7/2021).

Kasus yang terjadi pada Raditya Oloan yang merupakan suami Joanna Alexandra merupakan salah satu contohnya. Melalui tes usap, Raditya dinyatakan sudah negatif virus corona namun ada gejala perburukan pasca isolasi.

Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satu yang paling berpengaruh adalah penyakit bawaan. Penting untuk menyadari gejala-gejala yang dialami oleh pasien.

“Di minggu kedua yang takutin adalah badai sitokinnya, bisa jadi virusnya emang udah berkurang tapi ada peradangan di sistem imun itu yang bikin perburukan, yang bikin meninggal,” kata dr. Fajri.

“Imun sistem mungkin bisa membersihkan virus di tubuh Anda, tapi organ Anda ikut rusak,” imbuhnya.

Akan tetapi, ada juga kasus pasien Covid-19 yang hasil tes usapnya tetap positif meski sudah 30 hari tanpa gejala. Menurut dr. Fajri, hal tersebut kemungkinan adalah sisa-sisa dari bangkai virus.

“Harus dicek dulu nih, ada gejala enggak, kalau ada gejala bisa-bisa itu kasus tambahan. Dalam kejadian kayak gitu harus ditelusuri dulu, kalau hanya sisa-sisa bangkai virus enggak jadi masalah tapi harus betul-betul clear karena dapat menimbulkan kesalahpahaman,” kata dr. Fajri.

Sementara itu, dr. Fajri mengatakan 90 persen pasien Covid-19 bisa sembuh sendiri oleh sistem imun. Obat-obatan yang diberikan oleh dokter bukanlah sebagai penguat imun namun untuk mengatasi peradangan yang ditimbulkan oleh virus corona.

“Steroid sama Tocilizumab itu kan emang antiperadangan bukan mengusir virus. Ketika peradangan meningkat, dikasih obat antiperadangan yang terbukti untuk menurunkan angka kematian pada orang yang sakit  berat atau kritis. Itu terbukti,” ujar dr. Fajri.(ant/ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.