Jemaah haji bergerak keluar dari kota Mekkah menuju Mina, Ahad (18/7/2021), dalam rangkaian ibadah haji di tengah pandemi. Di area lembah itu, mereka menginap semalam sebelum bergerak menuju Padang Arafah untuk menjalankan wukuf, puncak ibadah haji, Senin ini.
Sekitar 60.000 anggota jemaah yang tinggal di Arab Saudi, termasuk warga asal negara lain di wilayah kerajaan itu, terpilih menjalankan ibadah haji kedua di masa pandemi Covid-19. Seluruh rangkaian ibadah haji ditetapkan mengikuti protokol mencegah penularan Covid-19.
Pada tanggal 10 Dzulhijjah, atau bertepatan Selasa 20 Juli pagi, jamaah haji bergerak ke Jamarat untuk melakukan prosesi lempar Jumrah Aqabah.
Selanjutnya jamaah haji menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan Thawaf Ifadlah. Setelah itu, jamaah haji ke Mina untuk menginap (mabit) selama hari Tasyriq.
Dengan protokol kesehatan ketat jemaah haji diangkut ke Mina, sehari menjelang puncak ibadah haji, wukuf di Arafah.
Kemarin jemaah diangkut ke Mina yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari Masjidil Haram dengan bus-bus yang hanya diisi separuh dari kapasitas sebagai gerakan menjaga jarak.
Pihak penyelenggara juga menyediakan 3.000 mobil listrik bagi jemaah usia tua yang memiliki keterbatasan mobilitas.
Petugas keamanan mengawasi pergerakan jemaah untuk memastikan semua orang mematuhi protocol kesehatan dan bergerak sigap jika ada yang membutuhkan bantuan segera.
Juru bicara kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Hisham Saeed menjelaskan, pihaknya hanya membatasi 6.000 anggota jemaah setiap tiga jam sekali untuk masuk ke Masjidil Haram.
Itu pun Jemaah dibagi dalam kelompok yang terdiri ata 20 orang per kelompok. Proses sterilisasi masjid dilakukan setiap kali satu kelompok selesai tawaf.
Seluruh pintu masuk ke kota Mekkah dilengkapi makera pemindai panas tubuh untuk mengantisipasi masuknya orang-orang tanpa izin haji.
Aparat keamanan menangkap sembilan orang yan ketahuan tak punya izin haji. Mereka hendak menerobos masuk ke Mekkah.
Kantor berita Arab Saudi, SPA pada hari Ahad mengutip juru bicara Pasukan Keamanan Haji Sami al-Shuwairekh. Katanya, kesembilan orang itu akan dikenai denda sekitar Rp 37 juta.
Seorang operator penyelenggara tur, Hadi Fouad mengatakan tempat-tempat umum, area shalat dan kafetaria tak luput dari pantauan petugas. Mereka disebar mengawasi sekaligus memastikan tidak ada kerumunan (abh-berbagai sumber).
