20 April 2025

Get In Touch

Marak Gangster, Surabaya Pasang Kamera Face Recognition

Marak Gangster, Surabaya Pasang Kamera Face Recognition

Surabaya- Maraknya gangster yang berkeliaran di KotaPahlawan sangat meresahkan warga dan membuat Pemerintah Kota (Pemkot) geram.Untuk menindaklanjuti, Surabaya sudah melakukan pemasangan kamera face recognition dan rutin menggelarpatroli bersama kepolisian.

“Kami sudah pasang kamera face recognition. Jadi, nantikalau sudah ditangkap tidak ada lagi yang ngelesbahwa saya tidak ikut di situ (gangster), karena ini juga sudah tersambungdengan data kependudukan,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis(6/2).

Ia menjelaskan cara kerja kamera tersebut adalah jika adawajah yang teridentifikasi sebagai gangster nanti datanya bisa langsung dicek.Sebab Pemkot menyakini sudah memiliki seluruh data anak yang ada di Surabaya.Mulai dari wajahnya hingga sidik jari.

“Pemkot sudah melakukan pendataan sejak 2019 silam, sehinggakalau ketangkap kamera maka akan sangat mudah untuk diketahui identitasnya,”ujarnya.

Selain itu, Wali Kota Risma memastikan bahwa Pemkot Surabayadengan pihak kepolisian akan rutin menggelar patroli gabungan. Bahkan, nantiapabila kamera pemkot menangkap sesuatu atau wajah pelaku gangster itu, dataakan langsung diserahkan kepada pihak kepolisian. “Sudah kita attack, kalau kitamenemukan apa, kita langsung laporan ke Polres,” tegasnya.

Sementara soal keinginan Bonek (sebutan suporterPersebaya,Red) yang ingin ikut serta menghalau para gangster, Wali Kota Rismamelarangnya. Bahkan, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu memintapara Bonek untuk percaya kepada pihak kepolisian. Apalagi pihak kepolisian itusudah dilengkapi senjata lengkap ketika bertugas menghalau para gangsteritu.“Jangan lah, nanti kalau ada apa-apa yang rugi nanti keluarganya.Percayalah kepada petugas kepolisian, kita juga akan rutin melakukan patrol,”ujarnya.

Wali Kota Risma memastikan, saat ini tidak bisa melakukanintervensi untuk membantu para gangster yang ketangkap pihak kepolisian. Sebab,ia mengaku sudah berkali-kali mempertemukan kedua gang ini, tapi tidakdihiraukan dan terjadi lagi saat ini.“Kalau sudah seperti ini, saya sudahserahkan ke kepolisian. Kalau kemarinnya saya masih bisa intervensi, tapisekarang saya tidak akan intervensi lagi, karena kalian tidak nurut,” katanya.

Risma berpesan jika anak-anak tersebut tertangkap tidakperlu melakukan tuduhan terhadap apapun dan siapapun. Sebab pihaknya juga sudahmelakukan berbagai upaya. Akan tetapi pengaruh dari luar juga sangat besar.

“Tolong nanti anak-anak tidak menyalahkan siapa pun, itu resikonya macam-macam. Ada tahanan anak, ada yang dikeluarkan sekolah. Kita juga sering keliling ke sekolah-sekolah untuk melakukan intervensi, tapi ini kan pengaruhnya dari luar, jadi ya begini,” pungkasnya.(ard)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.