MALANG, (Lenteratoday) - Perketat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di tingkat RT/RW, Walikota Malang menggelar rapat koordinasi bersama para Lurah dan Satgas Covid19, pada Rabu (28/72021) di Balaikota Malang. Dalam rapat tersebut, Sutiaji menghimbau agar pejabat daerah seperti lurah dan para stafnya agar memberikan update terkait data dengan akurat dan transparan.
Ia sempat menegur salah satu kelurahan yang tidak bisa memberikan data akurat terkait jumlah pasien covid yang tengah menjalani isolasi mandiri di daerahnya, dan jumlah warga yang sudah melakukan vaksinasi. “Data kita ini gak sama, dari pusat ke provinsi aja sudah berbeda, apalagi ke Kota, saya minta, agar para Lurah dan Camat agar segera melakukan pendataan dengan akurat, karena ini mempengaruhi kinerja kita, kalau datanya gak akurat sasaran kita juga tidak tepat,” ujar orang nomor satu di Kota Malang itu.
Selain itu, pada rapat tersebut, ia mengumumkan, bahwa Kota Malang telah mendapat bantuan 500 oximeter untuk disebarkan pada tiap RW. Bantuan oximeter ini didapat dari komunitas pengusaha Juragan 99. “Hari ini kita sudah dapat bantuan oximeter dari Juragan99 ya, jadi ini nanti akan dibagikan pada tiap RW, distribusinya melalui tiap kecamatan yang ada,” katanya pada awak media, sesaat setelah dijumpai usai rapat.
Dalam rapat evaluasi tersebut, Walikota Sutiaji juga menegaskan bahwa tidak ada pemulasaran di tiap kecamatan. “Tadi sudah saya himbau, untuk dilarang melakukan pemulasaran di daerah masing-masing, kita ini terkendari dari pengolahan limbah, jadi pemulasaran harus ada di satu tempat, di RSUD,” lanjutnya menjelaskan.
Pada rapat ini, Sutiaji berharap akan ada relawan tiap RW yang menjadi relawan untuk membantu memantau keadaan sekitar. Nantinya relawan-relawan ini akan diberi pembekalan dan pelatihan, untuk membantu Pemerintah dalam menekan angka penyebaran. (ree)
.jpg)
