PALANGKA RAYA (Lenteratoday) – Kondisi pandemi Covid 19 membuat kita merasa prihatin karena menimbulkan dampak bertambahnya jumlah anak yatim ataupun yatim piatu karena ditinggal orang tua yang meninggal akibat virus Covid-19. Pemerintah Kota (Pemkot) diminta untuk dapat memberikan perhatian dan mendata secara akurat anak yatim maupun yatim piatu korban pandemi.
Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto mengatakan pendataan secara akurat tersebut bisa dilakukan melalui pihak Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, maupun Disdukcapil. Tujuan pendataan antara lain untuk melihat latar belakang dan aspek ekonomi keluarganya.
"Dengan dilakukannya pendataan, maka akan diketahui latar belakang dan kondisi ekonomi anak yatim atau yatim piatu tersebut, yang dijadikan patokan untuk menilai kemampuan anak dan beban ekonominya," papar Sigit, Senin (6/9/2021).
Selain itu, Sigit melanjutkan, dari pendataan diketahui anak tersebut berasal dari keluarga dengan beban ekonomi yang berat, dan disinyalir akan berdampak pada terhambatnya sekolah atau pendidikannya. Pendidikan merupakan gerbang masa depan anak, disitulah Pemkot harus memberikan perhatian dan uluran tangan.
“Sebaiknya Pemkot mengalokasikan anggaran khusus bagi anak-anak yatim/yatim piatu tersebut agar tidak terputus pendidikannya dengan cara seperti memberikan beasiswa ataupun program khusus untuk pendidikan,” ungkap Sigit.
Lebih jauh, politisi PDI Perjuangan ini menambahkan agar data yang diperoleh harus valid dan akurat agar nantinya kebijakan yang diberikan juga bisa tepat sasaran. Ia juga mengusulkan dibentuknya program ‘Peduli Anak’, yang fungsinya untuk mengakomodir masa depan anak korban Covid-19.
“Saya yakin semua pihak akan mendukung jika ada APBD yang dianggarkan untuk tujuan kemanusiaan termasuk membantu pendidikan anak-anak korban Covid-19,” pungkas Sigit.(adv/*)
.jpg)
