KEDIRI (Lenteratoday)-Kelurahan Ngampel, Kota Kediri kedatangan tim penilai Lomba Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) tinggkat Madya dari BPBD Jawa Timur pada Rabu, (15/9/2021). Kelurahan Ngampel terpilih mewakili Kota Kediri mengikuti lomba Destana karena sudah memenuhi 12 indikator yang telah ditentukan untuk tingkat Madya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kediri Indun Munawaroh, menjelaskan pihaknya yang melakukan pemilihan wilayah sebagai wakil Kota Kediri mengikuti lomba Destana.
"Jadi dari BPBD Kota Kediri memilih mana Kelurahan yang sudah memenuhi indikator untuk dijadikan wakil dalam lomba Destana. Dalam hal ini lomba Destana yang diikuti berada ditingkat Madya jadi ada 12 Indikator yang harus dipenuhi," ungkap Indun Munawaroh, Rabu, (15/9/2021).
Indun Munawaroh menambahkan jika di Kota Kediri sudah terdapat 13 Destana yang sudah dibentuk. Pihaknya selalu melakukan pendampingan dalam pemenuhan indikator agar bisa dijadikan Destana kepada Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di setiap Kelurahan.
"Jadi apa yang kita harapkan dari pembuatan Destana ini adalah kemandirian masyarakat agar lebih tanggap dengan potensi terjadinya bencana. Serta nantinya terpenuhinya peralatan penanggulangan bencana di setiap wilayah," imbuh Indun Munawaroh.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Ngampel, Kuswanto saat ditemui menjelaskan dijadikannya Kelurahan Ngampel sebagai wakil lomba Destana tak lepas dari kesadaran masyarakat yang tinggi akan potensi bencana di wilayahnya.
"Di Kelurahan Ngampel, potensi bencananya adalah banjir. Jadi setiap banjir masyarakat serta relawan secara gotong-royong membantu warga mengungsi, membuat dapur darurat untuk persediaan makanan, menutup akses jalan yang terkena banjir. Jadi di sini warga sudah tanggap apa yang dilakukan jika terjadi bencana," ucap Kuswanto, Rabu, (15/9/2021).
" Jadi hal tersebut yang membuat kita siap mengikuti lomba Destana tingkat Madya. Kita juga berharap dengan adanya lomba ini, masyarakat dan para relawan lebih semangat menanggulangi bencana di wilayah Kelurahan Ngampel," pungkasnya.
Heri Nurdianto, Ketua LPMK Kelurahan Ngampel, memberikan apresiasi atas pelaksanaan lomba Destana yang digelar BPBD provinsi Jawa Timur ini. Menurutnya bukan penghargaan atau gelar yang dikejar, namun adanya tim penilai yang datang ke kelurahan memberikan banyak pengalaman dan masukan masukan konstruktif dalam peningkatan kapasitas para relawan tangguh bencana Kelurahan Ngampel. Sehingga akan ada upaya upaya perbaikan pasca adanya lomba ini.
"Harapan kami ada penganggaran dalam Prodamas Plus untuk kegiatan-kegaiatan positif yang diselenggarakan tim PRB (Pengurangan Risiko Bencana) di masing-masing kelurahan. Sehingga menjadi harapan bahwa bencana bukan untuk ditunggu tetapi kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat ketika bencana datang," ungkap Heri Nurdianto, Rabu, (15/9/2021).
Ditempat lain, Ketua Tim Penilai Destana BPBD Provinsi Jawa Timur, Widodo kepada awak media menyampaikan tim yang datang dibagi tugas untuk menilai Kelurahan Ngampel untuk lomba Destana tingkat Madya.
“Nanti akan ada tim yang menilai administrasi dari Destana, ada juga yang menilai di lapangan dengan cara menanyakan secara langsung kepada masyarakat secara acak. Penilaian sarana dan prasarana berupa jalur evakuasi, titik kumpul, alat-alat penanggulangan saat ada bencana juga akan kita nilai,” ujarnya Widodo, Rabu, (15/9/2021). Tujuan dari lomba Destana ini, lanjut Widodo, tidak hanya mencari kemenangan. Tujuan utamanya adalah melakukan pembinaan masyarakat. (gos)
.jpg)
