Ketua Dewan Pers: Akurasi Data dan Kehati-hatian Jadi Ekstra Ordinary untuk Media di Era Digital

SURABAYA (Lenteratoday) –Ketua Dewan Pers, Mohammad Nuh, mengapresiasi misi yang dibawa Lentera Media Grup yaitu agar masyarakat Indonesia semakin cerdas. Ia menilai, misi tersebut bisa dijalankan bila lembaga media benar benar berpegang pada data dan fakta, dalam memberikan pemberitaan.

Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pers, Mohammad Nuh, saat bersama staf melakukan verifikasi factual di Kantor Media Lentera Media, yang memiliki 3 platform,  cetak, online dan televisi, pada Kamis (30/9/2021) di Kantor Lentera Media Grup, Jalan Rungkut Asri Utara VI no 26 Surabaya.

Mantan Menteri Kominfo juga mengatakan kehati-hatian dan akurasi dalam “bermain” dengan data dan fakta dalam mengolah berita, menjadi ekstra ordinary berita online. “Ini karena berita online saat dirilis atau ditayangkan akan langsung menyebar kemana – mana, tak bisa lagi dibendung. Berbeda dengan berita cetak, yang lebih mudah dikontrol penyebarannya,” ujar M. Nuh, petang kemarin.

Mohammad Nuh  juga mengatakan, Lentera Media harus hadir untuk memberi pemahaman, menjelaskan pada masyarakat atas kejadian yang berpotensi memicu polemik. “Lentera harus bisa hadir untuk menjelaskan, memberi pencerahan bagi masyarakat pembaca, sehingga masyarakat juga tidak menjadi lost energy, karena menanggapi berita yang tidak jelas,” tuturnya.

Mohammad Nuh juga menyampaikan beberapa fungsi utama media. Pertama, adalah fungsi edukasi yang dilakukan dengan memberikan edukasi ke masyarakat melalui pemberitaan yang sesuai fakta dank ode etik jurnalistik. Kedua, fungsi empowerment, atau memperkuat dan terakhir fungsi enlighting atau memberi pencerahan. Dan terakhir, adalah fungi hiburan.

Mantan Menteri Pendidikan ini optimis, Lentera Media bisa mengemban tugas dan tanggung jawab ini dengan baik. Ini karena di usia menginjak 4 tahun ini, Lentera Media mampu melewati masa sulit dengan tetap eksis sebagai media massa yang memberi wacana, informasi dengan data dan fakta yang benar, tanpa keluar dari aturan perundang-undangan dan kode etik jurnalistik.

Reporter : Ardini

Editor : M. Endang Pergiwati