16 April 2025

Get In Touch

Bahayanya Third Hand Smoke dari Asap Rokok, Sebaiknya Hindari!

Tanda dilarang merokok. Foto : Endang Pergiwati
Tanda dilarang merokok. Foto : Endang Pergiwati

SURABAYA (Lenteratoday) – Selain tembakau, rokok memiliki beberapa macam kandungan berbahaya. Selain nikotin, tar, dan karbonmonoksida, juga terdapat zat – zat yang bisa membahayakan pengguna maupun linkungan sekitarnya, seperti arsen, amomiak, aseton, toluene, dan masih banyak lagi. Aneka macam kandungan zat dari asap rokok ini disebut third hand smoke.

Tidak hanya berbahaya bagi perokok itu sendiri, third hand smoke bisa berbahaya bagi lingkungan sekitar karena paparan residu nikotin yang menempel di berbagai perabot, mulai dari kursi, meja, dinding, lantai dan ruangan yang diindikasi dengan bau asap.

Selain itu, third hand smoke membuat pihak lain menjadi perokok pasif, karena secara tak sadar turut menghisap asap sisa tersebut. Studi terbaru King’s College London menjelaskan bahwa 50 persen perokok pasif berisiko kanker mulut dan tenggorokan. Resiko ini bisa meningkat berkali lipat, jika anggota keluarga Anda terpapar asap rokok dalam jangka waktu yang panjang.

Untuk menghindari third hand smoke kepada keluarga dan khususnya anak, Hazel Cheeseman dari kelompok kampanye Action on Smoking and Health berpesan agar perokok sebaiknya merokok di luar ruangan.

"Studi terbaru ini semakin memperkuat bahwa perokok seharusnya merokok di luar ruangan, untuk melindungi anak-anak dari bahaya. Namun cara terbaik untuk melindungi mereka adalah jika para orang tua berhenti merokok,” kata Hazel kepada BBC, dikutip Selasa (5/10).

Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mencegah keluarga menjadi perokok pasif atau korban third hand smoke, agar rumah lebih nyaman dan anak-anak tumbuh tanpa terpapar asap rokok.

Berhenti Merokok

Apabila ingin keluarga terbebas dari asap rokok, tentu saja jalan terbaik adalah dengan berhenti merokok, karena partikel dari asap rokok berpotensi tertinggal dan bertahan di permukaan furnitur dan bagian dalam rumah hingga bertahun-tahun.

"Anak-anak dan orang dewasa yang tidak merokok mungkin berisiko mengalami masalah kesehatan ketika mereka menghirup, menelan, atau menyentuh zat yang berasal dari asap rokok. Satu-satunya cara untuk melindungi non-perokok dari third hand smoke adalah dengan menciptakan lingkungan bebas asap rokok,” kata Dr J. Taylor Hays, M.D dari Mayo Clinic.

Menjauh

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar semua anak dilindungi dari asap rokok. Demi melindungi keluarga dari paparan asap rokok, Anda sebaiknya tidak merokok di dalam rumah atau mobil sebab residu asap rokok bisa menempel di pakaian dan rambut, furnitur, lantai, maupun jok mobil.

Bahayanya lagi, Anda tidak dapat menghilangkan residu dari ruangan atau mobil dengan kipas angin, penyedot debu, atau pendingin ruangan.

"Menurut saya, anak-anak adalah yang paling rentan terhadap asap rokok karena paparannya menempel di permukaan seperti lantai, pakaian mereka serta benda-benda lain di rumah,” kata ahli paru-paru Humberto Choi, MD. seperti dikutip dari health.clevelandclinic.org.

Alihkan perhatian

Mengalihkan perhatian dengan beraktivitas bersama keluarga seperti memasak, makan bersama, menata pekarangan rumah hingga berolahraga dapat membantu upaya Anda untuk menghindari rokok.

Olahraga terbukti dapat memicu otak mengerluakan hormon serotonin, endorphin, dan dopamin alias hormon yang menstimulasikan rasa bahagia dalam diri yang dapat mengalihkan sugesti untuk merokok.

Harapannya, jika Anda terbiasa berolahraga atau beraktivitas bersama keluarga, maka pintu untuk berhenti merokok akan terbuka lebar. (*)

Reporter : Berbagai sumber

Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.