MOJOKERTO (Lenteratoday) – Oknum pengasuh Ponpes di Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur diduga berbuat tidak senonoh terhadap santrinya sendiri, sebut saja Mekar (14), asal Sidoarjo.
Merasa menjadi korban tindakan asusila, korban yang saat itu bersama kuasa hukumnya melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polres Mojokerto. Selanjutnya kasus tersebut ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Mojokerto.
Kasatreskrim Polres Mojokerto, AKP. Triksnarto Andaru Rahutomo saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya laporan kejadian yang dialami oleh korban melalui kuasa hukumnya. Hasil dari pemeriksaan sementara, korban mengaku telah diperlakukan tidak senonoh dan dicabuli oleh seorang pengasuhnya.
"Kami menerima adanya laporan kasus persetubuhan dan pencabulan yang dialami seorang gadis dibawah umur berusia 14 tahun pada Jum'at (15/10/2021) sore. Korban mengatakan bahwa dirinya disetubuhi dan dicabuli oleh pengasuh sebuah Pondok Pesantren di Mojokerto yang hingga saat ini korban menjadi santriwatinya. Saat ini kasus tersebut sedang dalam tahap penyelidikan dan masih dilakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk selanjutnya kasusnya ditingkatkan status menjadi penyidikan," ungkap Andaru.
Masih kata Andaru, hingga saat ini pihaknya sudah lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Kemudian melakukan visum terhadap korban, serta memanggil terlapor sekaligus dilakukan pemeriksaan terkait adanya laporan kejadian yang dialami korban.
"Kita belum bisa menyimpulkan dan memastikan apakah korban disetubuhi oleh terlapor dan jika benar, berapa kali terlapor berbuat tidak senonoh terhadap korban, kita masih dalami kasus ini," pungkas Andaru, Selasa (19/10/2021). (*)
Reporter : Wisnu Joedha
Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
