
Sidoarjo (Lenteratoday) - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sudah overload. Kiriman sampah di truk pengangkut hanya bisa terparkir berjajar di dalam TPA.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo ( DLHK ), Bahrul Amig menegaskan pihaknya telah mentiapkan beberapa solusi. Salah satunya adalah mengoperasikan pembuangan sampah di sanitary landfill mulai Senin depan.
"Memang belum ideal, tapi kami akan segera mengoperasikannya sebagai solusi mulai November. Selain itu, Bapak Bupati juga telah menyiapkan solusi lain yakni landfill mining dengan mengolah sampah menjadi briket yang dibutuhkan industri sebagai bahan bakar," katanya dikutip Sabtu (30/10/2021).

Unruk diketahui, TPA Sanitary Landfill dilengkapi dengan fasilitas sorting (penyortiran), composting (pengomposan), juga instalasi pengolahan air lindi. Dibangun di lahan seluas 5,8 hektare di wilayah TPA Jabon, Sidoarjo.
Ia mengatakan, briket sampah ini merupakan inovasi dari putra daerah yang telah diriset sejak beberapa tahun silam. Rencananya pengolahan sampah menjadi briket tak hanya dilakukan di TPA Jabon tapi juga di TPST kawasan
"Memang Sidoarjo akan menjadi kota pertama yang menerapkan pengolahan sampah menjadi briket ini secara sempurna dan terintegrasi," ujarnya.
Terkait kondisi TPA Jabon diakuinya memang mulai mengkhawatirkan. "Bisa dibilang tutup dengan sendirinya karena penuh. Sementara kami armada pengangkut sampah kami minta stand by di sini," ujarnya.
Amig terus mengimbau kepada masyarakat untuk lebih optimal dalam mengolah sampah sejak dari rumah. Minimal dengan cara 3R (reduce, reuse, recycle). Bila tidak bisa, dapat dikelola secara terpusat melalui desa. Tentunya harus berkenan membayar secara pantas kepada pengelola TPS desa.
"Kami juga mendorong pengelola TPS desa maupun kawasan untuk lebih optimal lagi. Bahkan bila perlu sampah-sampah ini tuntas di sana tidak sampai masuk ke TPA," ujarnya.(*)
Reporter: Angga
Editor:Widyawati