Pemkot Surabaya Telah Siapkan Skema Strategi Peningkatan Pendapatan Per Kapita dalam RPJMD

SURABAYA (Lenteratoday) – Sejumlah strategi telah disiapkan Pemerintah Kota Surabaya untuk meningkatkan pendapatan per kapita serta menekan kemiskinan di Kota Pahlawan, di tahun 2022 ini. Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan, strategi tersebut telah ada dalam skema dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).
"Secara umum sudah ada skema dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Untuk tahun 2022, Pemkot akan memberikan intervensi bagi mereka yang masuk kategori MBR," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya, Senin (3/1/2022).
Diketahui profil penduduk miskin Surabaya, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 tercatat sebesar 5,23 persen atau sebesar 152.489 jiwa mengalami kenaikan dari tahun 2020 yang hanya 5,02 persen.
Beberapa faktor diduga menjadi penyebab angka kemiskinan di Kota Surabaya mengalami kenaikan di antaranya aktivitas perekonomian masih belum pulih akibat dampak pandemi COVID-19 dan terjadi inflasi umum karena berbagai kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat.
Armuji menyampaikan, database Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Surabaya ada 314.837 keluarga. Sedangkan 991.930 jiwa yang masuk dalam kategori MBR nantinya akan mendapatkan intervensi kebijakan.
"Yang MBR akan mendapatkan prioritas untuk mendapatkan intervensi kebijakan seperti pendidikan, kesehatan bahkan untuk mengakses dunia kerja baik melalui pelatihan maupun bursa kerja," kata Armuji.
Tidak hanya itu, Armuji juga menjelaskan bahwa warga yang terdaftar dalam status MBR juga mendapatkan prioritas untuk menerima program rehabilitasi rumah tidak layak huni, mendapatkan rumah susun hingga bantuan permakanan lansia, anak yatim piatu dan disabilitas.
"Selain itu, kami juga sharing data dengan Kemensos untuk diusulkan masuk menjadi penerima manfaat program bansos di pemerintah pusat," katanya. (*)
Sumber : Antara
Editor : Endang Pergiwati