
KEDIRI (Lenteratoday) - Pemkot Kediri melakukan assesmen atau pendataan anak yatim piatu akibat Covid-19. Hal itu dilakukan mengingat banyak anak-anak yang menjadi yatim piatu karena kehilangan orang tuanya akibat pandemi tersebut.
Selain mendapatkan pelayanan yang terbaik, pendataan tersebut juga untuk memastikan agar anak tetap berada dalam pengasuhan yang tepat. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi mengatakan, jika pemerintah ingin hadir memberikan motivasi kepada anak-anak yatim piatu tersebut agar tetap semangat melanjutkan hidup.
"Intinya pendataan ini dilakukan untuk anak-anak yatim piatu agar bisa mendapatkan layanan yang terbaik dari Pemkot Kediri, terutama pelayanan dasar, seperti; pelayanan kesehatan dan pendidikan", ungkap Chevy saat ditemui di acara assmen anak yatim piatu akibat Covid-19 di Kantor Kecamatan Pesantren, Kamis (13/1/2022).
Dijelaskan assesmen ini dilakukan per kecamatan dimulai dari Kecamatan Kota pada (28/12/2021), dilanjutkan Kecamatan Mojoroto pada Senin (10/1/2022), dan Kecamatan Pesantren, Kamis (13/1/22). Sebanyak 255 anak yatim piatu telah dilakukan pendataan di seluruh wilayah Kota Kediri.
"Jadi kami ingin menghilangkan trauma dari anak-anak ini. Karena kita tidak mau membiarkan mereka terlarut dalam kondisi berduka yang terlalu lama. Dan saya berharap mereka bisa segera pulih sepenuhnya dari musibah ini. Kami berharap dengan pendataan ini, nantinya Pemkot Kediri tahu dan dapat memformulasikan bentuk dukungan apa saja setiap tahunnya kepada mereka", pungkasnya.
Sementara itu dalam pelaksanaan assesmen anak yatim piatu akibat Covid-19, Bappeda Kota Kediri berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kota Kediri, DP3AP2KB Kota Kediri, serta LPA (Lembaga Perlindungan Anak) Tulungagung selaku pelaksana program dari UNICEF Strengthening Safe and Friendly Environment for Children (SAFE4C).
Selain dilakukan pendataan, kegiatan ini juga bermaksud memberikan edukasi cara asuh kepada orangtua kandung atau orangtua asuh dari anak-anak tersebut. Hal tersebut dilakukan agar para orangtua memiliki pola asuh yang baik agar bisa memotivasi anak-anak tersebut selalu semangat menjalani kehidupannya. Sementara itu, LPA Tulungagung memberikan paket Rekreasional Kit dari UNICEF seperti boneka hand puppet, buku gambar, dan crayon kepada anak yatim piatu. (*)
Reporter: Gatot Sunarko
Editor : Lutfiyu Handi