24 April 2025

Get In Touch

Ratusan Lansia di Kota Kediri Dapatkan Vaksin Booster

Seorang kakek saat mendapatkan suntikan vaksin booster di lobi RSUD Kilisuci Kota Kediri, Sabtu (15/1/2022). (Foto:Gos/Lentera)
Seorang kakek saat mendapatkan suntikan vaksin booster di lobi RSUD Kilisuci Kota Kediri, Sabtu (15/1/2022). (Foto:Gos/Lentera)

KEDIRI (Lenteratoday)-Pemandangan tak biasa, tampak di lobi RSUD Kilisuci Kota Kediri, Sabtu, (15/1/2022). Ada setidaknya 200 kakek dan nenek atau warga lanjut usia (lansia) tengah mengantre, saling bergantian  mendapatkan suntikan vaksin booster Covid-19.

Kondisi ini dibenarkan dr. Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, saat ini Pemkot Kediri tengah berfokus memberikan suntikan vaksin booster kepada warga Kota Kediri berusia 50 tahun ke atas. “Setelah selesai dengan booster para nakes di Kota Kediri, selanjutnya kami prioritaskan masyarakat Kota Kediri berusia 50 tahun ke atas,” ungkapnya.

Dijelaskan pula, vaksin booster ini berfungsi memperkuat imunitas tubuh yang sebelumnya telah terbentuk. Hal ini lantaran pada vaksinasi dosis 1 dan 2 berdasarkan penelitian hanya bertahan 6 bulan sampai 1 tahun. “Nah ini kan dosis 1 sudah hampir satu tahun, rata-rata sudah 6 bulan ke atas makanya dosis 3 dikhususkan untuk masyarakat yang dosis 2 nya sudah mencapai 6 bulan atau lebih,” terangnya.

“Fungsinya supaya imunitas dan kekebalan yang didapatkan selama 6 bulan atau lebih itu tidak habis atau tidak hilang dari tubuh. Makanya perlu ditambahi dosis 3, sehingga lebih kebal lagi. Tujuannya tentu mencapai kekebalan komunal,” imbuh dr. Fauzan.

Sementara itu, untuk jenis vaksin yang digunakan pada kesempatan ini merupakan vaksin jenis AstraZeneca bagi yang vaksin dosis 1 dan 2 adalah Sinovac. Hal tersebut sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, No. HK.02.02/II/252/2022 tentang jenis vaksin booster yang diberikan di bulan Januari 2022.

Disebutkan dalam edaran tersebut bahwa penerima dosis primer Sinovac akan diberikan booster berupa ½ dosis vaksin AstraZeneca (0,25 ml) atau ½ dosis vaksin Pfizer (0,15 ml). Sedangkan bagi penerima dosis primer AstraZeneca, maka akan diberikan booster berupa ½ dosis vaksin Moderna (0,25 ml) atau ½ dosis vaksin Pfizer (0,15 ml).

Lebih lanjut, dr. Fauzan saat dikonfirmasi mengenai efek samping, pihaknya menerangkan bahwa tidak ada efek samping khusus yang ditimbulkan vaksin booster ini. “Kurang lebih sama seperti vaksin dosis 1 dan 2 dulu,” tandasnya.

Meski demikian, pihaknya berpesan supaya sebelum melakukan vaksinasi pastikan telah sarapan. “Tidak ada treatment khusus, yang penting sarapan dan pastikan tidak dalam kondisi sakit saat akan divaksin,” pungkasnya.(*)

Reporter: Gatot Sunarko

Editor: Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.