Surabaya – Penerapan online dan offline learning yang menjadi alternatif pola belajar jarak jauh (PBJJ) untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19) dinilai sebagai moment yang bagus untuk mendidik anak-anak menuju independent learner. Dimana, secara bertahap anak-anak bisa belajar di kelas, bisa belajar saat tidak di kelas, serta bisa belajar sendiri tanpa bimbingan.
Hal inidisampaikan Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak saat meninjaupenerapan online learning SMA Al-Hikmah, Jl. Kebonsari, Surabaya, Senin(16/3/2020).Dia juga menandaskan bahwa meski para siswa tidak ke sekolah namun prosesbelajar mengajar tetap terus berjalan dengan model PBJJ. Dengan demikian, parasiswa akan tetap bisa dipantau progres belajarnya dalam setiap harinya.
Emilmenegaskan, Ia mencontohkan, SMA Al-Hikmah telah memiliki aplikasi yang bisamemfasilitasi online learning. Dimana, setiap siswa yang sudah login bisadiketahui keaktifannya baik dalam mengerjakan tugas ataupun saat interaktif.
"Lewataplikasi yang diterapkan Al-Hikmah akan bisa diketahui aktifitas yang dilakukanpara peserta didik di rumah sesuai ia login. Misal, sesuai login dia langsungaktif atau justru santai-santai semua akan bisa terlihat," urai Wagub yangpernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek ini.
Emilmenambahkan, bagi para peserta didik yang susah mencari akses internet, makapola online learning tidak akan dipaksakan. Hal itu untuk menghindari pesertadidik mencari wifi gratis sehingga akan berada di kerumunan orang.
"Kitatidak akan memaksakan online learning ketika para peserta didik ini susahmencari internet. Karena kita tidak ingin justru mereka akan keluar rumah danbertemu banyak orang hanya untuk mencari wifi gratis," tandasnya. (ufi)
.jpg)
