24 April 2025

Get In Touch

Kesiapan Wali Kota Kediri Terkait Arahan Presiden Penanganan Covid-19 Varian Omicron

Walikota Abu Bakar didampingi Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi, Kasdim 0809 Mayor Czi Gatot Palwo Edi mengikuti arahan secara virtual Presiden Joko Widodo terkait penanganan gelombang ketiga Covid-19 akibat masuknya varian Omicron.
Walikota Abu Bakar didampingi Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi, Kasdim 0809 Mayor Czi Gatot Palwo Edi mengikuti arahan secara virtual Presiden Joko Widodo terkait penanganan gelombang ketiga Covid-19 akibat masuknya varian Omicron.

KEDIRI (Lenteratoday) – Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, mengikuti arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara virtual di Command Center Balai Kota Kediri, Senin (7/2/2022) terkait penanganan gelombang ketiga Covid-19 akibat masuknya varian Omicron yang memiliki penyebaran begitu cepat. Acara yang dimulai pukul 13.30 WIB tersebut, diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia.

Ikut mendampingi walikota, Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi, Kasdim 0809 Mayor Czi Gatot Palwo Edi dan Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit. Presiden Joko Widodo mengungkapkan ada dua kunci dalam penanganan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di berbagai daerah khususnya di Pulau Jawa dan Bali. Pertama adalah percepatan vaksinasi. Berdasarkan data dari kematian akibat Covid-19, sebanyak 69 persen pasien meninggal belum vaksin lengkap.

Kedua pentingnya disiplin protokol kesehatan (prokes) . “Vaksinasi ini untuk menekan angka kematian. Percepatan dan capaian vaksinasi sangat menentukan. Saya mohon kepada TNI dan Polri terus membantu pemerintah dalam melakukan percepatan vaksinasi. Terutama pada kelompok lansia. Satgas yang ada kembali menekankan pentingnya prokes terutama masker,” ujarnya.

Tak hanya itu, Presiden juga memerintahkan seluruh kepala daerah mencek BOR rumah sakit, ruang isolasi terpusat, ketersediaan obat dan oksigen. Hal-hal tersebut harus dipersiapkan mengantisipasi lonjakan kasus yang terjadi setiap harinya. Untuk pasien tanpa gejala dan gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri atau isolasi terpusat.

Sementara rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, gejala berat hingga kritis. “Semua harus segera dipersiapkan jangan sampai ada yang terlewat. Untuk kebutuhan obat-obatan segera dikomunikasikan dengan Menteri Kesehatan. Kita harus siap menghadapi lonjakan kasus Omicron ini. Beri penjelasan masyarakat dengan ketenangan tapi manajemen penanganan lapangan disiapkan sebaik-baiknya,” jelasnya.

Menanggapi arahan Presiden, Wali Kota Abdullah Abu Bakar mengatakan Pemkot Kediri bersama Forkopimda terus melakukan berbagai langkah antisipasi. Ruang isolasi terpusat di Kota Kediri sudah disiapkan. Kemudian penambahan tempat tidur rumah sakit serta pencekan stok obat dan oksigen terus dilakukan. Percepatan vaksinasi terus digenjot Pemkot Kediri. Sedangkan untuk fasilitas umum seperti; area publik, taman umum, tempat wisata umum dan area publik lainnya ditutup sementara.

“Memang terjadi kenaikan kasus di berbagai daerah termasuk di Kota Kediri ini. Seperti arahan Bapak Presiden untuk OTG dan gejala ringan bisa melakukan isoman atau ke isoter. Sedangkan di rumah sakit hanya untuk gejala sedang hingga kritis. Ini yang harus kita pahami bersama-sama,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi. Pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemkot Kediri untuk penanganan Covid-19. PPKM Mikro yang ada di tingkat kelurahan akan diaktifkan kembali. Penegakan prokes melalui operasi yustisi akan lebih sering dilakukan. Penanganan hulu ke hilir akan diterapkan.

“Kita akan aktifkan kembali PPKM Mikro sehingga apabila ada pasien yang melakukan isoman ini merasa aman karena ada yang mengawasi. Operasi yustisi juga dilakukan di keramaian. Seperti di pasar, pusat perbelanjaan hingga terminal,” ujarnya. (*)

Reporter: Gatot Sunarko

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.