
JAKARTA (Lenteratoday) - Komite III DPD RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim membahas mengenai pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah gelombang ke-3 pandemi Covid-19 serta RUU Pendidikan Dokter yang saat ini menjadi inisiatif dari DPR RI.
Ketua Komite III DPD RI, Sylviana Murni mengatakan, Kemendikbudristek telah mengeluarkan SE Mendikbud Ristek nomer 2 Tahun 2022 Tentang Diskresi Pelaksanaan Keputusan Bersama 4 (empat) Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran terkait PTM. Maka, pelaksanaan PTM harus memperhatikan status level pemberlakuan pembatasan masyarakat (PPKM) di setiap daerah.
"Kemendikbudristek harus memastikan kebijakan Pembelajaran di masa pandemi mengacu secara optimal pada SKB 4 Menteri dan SE Mendikbudristek No.2 Tahun 2022 di antaranya dengan memperhatikan penyelenggaraan PTM terbatas di PPKM level 1, 2, 3 dan 4," kata Slyviana,di Gedung Kompleks Parleme DPR, Senayan, Rabu (9/2/2022).
Dalam rapat tersebut, anggota Komite I DPD Jihan Nurlaela menilai bahwa ancaman learning loss sebagai dampak pandemi Covid-19 harus segera diatasi. Salah satunya adalah melalui pelaksanaan PTM. Apalagi Indonesia memiliki visi untuk mencetak generasi emas di tahun 2045.
"Tapi harus perlu memberikan fleksibelitas dan mendengarkan dan apa yang menjadi masukan-masukan. Covid selalu bermutasi, yang hari ini omicron mortalitasnya rendah, tapi kita tidak tahu bagaimana yang akan datang," pesan Jihan, Senator asal Provinsi Lampung ini.
Dalam kesempatan tersebut, Nadiem Makarim menyampaikan agar nantinya PTM tidak dihilangkan sepenuhnya. Karena Jika pembelajaran dilakukan secara jarak jauh secara 100%, maka nanti akan sulit mengatur operasional sekolah untuk melakukan PTM ke depannya.Dia mengatakan bahwa instansinya memberikan diskresi 50 % yang mengikuti PTM sebuah daerah pada PPKM level 2.
"Kami harap yang level 1 dan level 2 tetap masih bisa melaksanakan PTM. Kita menghindari PPKM level 4, Jangan sampai nantinya kita melakukan pembelajaran jarak jauh secara penuh," ujar Nadiem secara daring.
Nadiem juga menjelaskan, selama kasus varian Delta, sekolah tidak menjadi klaster utama penularan. Justru potensi penularan yang lebih tinggi terdapat di rumah ataupun di tempat lain. Dirinya pun mendorong PTM tetap dilaksanakan di tengah pandemi untuk mengurangi ancaman learning loss.
Reporter : Ashar | Editor : Endang Pergiwati