25 April 2025

Get In Touch

Petakan Hasil Asesmen, Pemkot Kediri Jamin Anak Yatim Piatu Terdampak Covid-19 Dapat Layanan Sesuai Kebutuhan

Peserta rapat evaluasi hasil asesmen Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Tulungagung terhadap anak yatim piatu akibat Covid-19 di Kota Kediri mendengarkan pemateri di Ruang Joyoboyo. (Foto:istimewa)
Peserta rapat evaluasi hasil asesmen Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Tulungagung terhadap anak yatim piatu akibat Covid-19 di Kota Kediri mendengarkan pemateri di Ruang Joyoboyo. (Foto:istimewa)

KEDIRI (Lenteratoday)-Pemkot Kediri memberi perhatian serius kepada ratusan anak yatim piatu karena orangtua meninggal dunia akibat Covid-19. Melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengadakan rapat evaluasi bersama OPD terkait serta Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Tulungagung sebagai mitra pelaksana UNICEF pada Kamis (24/2/2022) di Ruang Joyoboyo. Langkah ini dilakukan agar anak-anak kurang beruntung tersebut dapat hidup sejahtera.

Kegiatan tersebut untuk mengeksekusi hasil asesmen yang dilakukan LPA Tulungagung agar nantinya memiliki satu kesepahaman dengan stakeholder lain terkait pemberian layanan terhadap anak-anak yatim piatu dampak Covid-19.

Winny Isnaini selaku Ketua LPA Tulungagung menjelaskan, Kota Kediri merupakan salah satu wilayah program UNICEF untuk child protection. Sebagai pelaksana program UNICEF untuk perlindungan anak di Jawa Timur, LPA Tulungagung mendapatkan program khusus yaitu kemanusiaan dan emergency.

"Fokus program tersebut adalah untuk menjangkau anak-anak yang orangtuanya meninggal karena Covid-19 dan memastikan mereka mendapatkan haknya dan bisa hidup secara sejahtera dengan dukungan dari pemerintah setempat," jelasnya.

Sebelumnya, akhir tahun 2021, Pemkot Kediri didampingi LPA Tulungagung telah melakukan asesmen kepada 221 anak yatim dampak Covid-19 di 3 kecamatan, yakni; Mojoroto, Kota dan Pesantren.

Winny mengungkapkan, penilaian asesmen didasarkan pada hak anak atas administrasi kependudukan, situasi pengasuhan, situasi pendidikan, situasi kesehatan dan situasi kesejahteraan. Ditambahkan, nantinya OPD terkait juga akan melakukan pendampingan psikososial untuk keluarga anak yatim piatu.

"Dari hasil asesmen itu kemudian anak-anak diberikan layanan sesuai kebutuhan. Beberapa anak mungkin butuh kartu Indonesia pintar, ada yang butuh bansos, dukungan pengasuhan pengganti, dll," ujar Winny.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Kediri Chevy Ning Suyudi mengatakan dari hasil asesmen tersebut kemudian akan dipetakan dan ditindaklanjuti  OPD yang akan mengampu anak-anak yatim tersebut. Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan, setiap anak mendapatkan layanan program berbeda tergantung kebutuhan. Bahkan satu anak ada yang mendapatkan lebih dari satu layanan program. 

Berikut rincian layanan program yang diberikan: 88 anak mendapat program Jaminan Kesehatan Nasional, 121 anak masuk program Indonesia Pintar, 6 anak mendapat pendampingan urusan Adminduk dan 1 anak urusan perdata. Selanjutnya, 1 anak mendapatkan dukungan intervensi keamanan, 104 anak mendapat pendampingan psikososial lanjutan, 151 anak mendapat program bantuan sosial dan 221 anak mendapatkan dukungan kesejahteraan.

"Kami menyadari bahwa kebutuhan anak ini adalah tanggungjawab dari pemerintah, untuk itu partisipasi dan kepedulian stakeholder terkait sangat diharapkan," pungkasnya.(*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor: Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.