
BLITAR (Lenteratoday) - Bantuan sepatu gratis untuk ribuan siswa SMP di Kota Blitar, yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah diduga menggunakan sepatu palsu.
Hal ini terungkap setelah pemilik hak paten merk sepatu dari Surabaya, melaporkannya ke Satreskrim Polres Blitar Kota. Kasat Reskrim Polresta Blitar, AKP Momon Suwito ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan jika ada laporan pengaduan dugaan tindak pidana pemalsuan merek yang diterima pada 27 Januari 2022 lalu dan sudah dalam proses penyelidikan.
"Pengaduan dari Hartono Sutanto (67) warga Surabaya, perusahaannya ada di Pasuruan. Selaku produsen sepatu bermerek Gradial, merasa tidak pernah menjual produknya untuk pengadaan sepatu siswa SMP di Kota Blitar," ujar AKP Momon, Sabtu (5/3/2022) kemarin.
Lebih lanjut perwira dengan balok tiga di pundak tersebut menjelaskan selain merasa tidak menjual produknya, baik kepada pihak sekolah maupun distributor atau penyedia sepatu. "Hartono juga mendeskripsikan spek sepatu produknya, tidak sama dengan sepatu gratis yang memasang merek Gradial tersebut," jelasnya.
Dalam proses penyelidikan yang sudah berlangsung sebulan lebih, AKP Momon mengungkapkan pihaknya telah memanggil 9 kepala sekolah dari 9 SMP negeri yang ada di Kota Blitar. "Untuk dimintai keterangan terkait pengadaan sepatu gratis sebanyak 2.135 pasang bagi siswa baru tahun ajaran 2021-2022," ungkapnya.
Termasuk meminta keterangan dari 3 rekanan yaitu CV selaku kontraktor pengadaan sepatu gratis bagi siswa baru dari 9 SMP negeri tersebut. Dimana dari tiga CV itu kami peroleh keterangan bahwa mereka membeli sepatu merk Gradial yang diduga palsu itu dari sebuah toko di Tulungagung.
"Ketiga CV yang bertindak penyedia 2.135 untuk siswa 9 SMP negeri di Kota Blitar tersebut, memberikan harga Rp 150.000 untuk setiap pasangnya. Jadi nilai totalnya nilainya lebih dari Rp 300 juta," papar AKP Momon.
Kini proses penyelidikan sedang fokus mencari dari mana asal usul sepatu bermerk Gradial yang diduga palsu itu, dengan memeriksa pihak toko di Tulungagung. "Sedang kita dalami dari mana mereka (toko di Tulungagung), mendapatkan sepatu yang diduga palsu itu," imbuh AKP Momon.
Bantuan sepatu gratis bagi siswa baru SMP negeri di Kota Blitar ini, merupakan bagian dari program pendidikan gratis Pemkot Blitar sejak 2010 lalu. Tak hanya sepatu, namun siswa baru juga gratis mulai dari baju seragam, buku tas, sepatu, biaya dan sepeda serta bus sekolah.
Secara terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Samsul Hadi mengatakan pihaknya termasuk 9 SMP Negeri tersebut merupakan korban jika benar sepatu tersebut menggunakan merk palsu. "Kami ini pihak yang dirugikan, tidak tahu kalau sepatu itu barang tembakan atau palsu. Kami hanya lihat speknya, model dan jumlahnya apakah sudah sesuai," tutur Samsul pada wartawan.
Samsul Hadi menerangkan pengadaan sepatu gratis itu dilakukan oleh pihak sekolah masing-masing, mereka menunjuk pihak ketiga sebagai rekanan penyedia barang.
"Jadi pihak sekolah yang menjadi kuasa pengguna anggaran, setiap sekolah bebas menentukan jenis dan merek sepatu yang akan diberikan kepada siswa baru dari masing-masing sekolah. Mungkin ke sembilan sekolah ini saling komunikasi sehingga menunjuk 3 CV yang sama untuk pengadaannya," terangnya.
Setelah adanya laporan polisi adanya dugaan sepatu merek Gradial palsu, Samsul menambahkan pihaknya bersama sekolah telah menghubungi kontraktor penyedia guna meminta pertanggungjawaban. "Kalau memang benar ada masalah hak paten merek, pihak rekanan penyedia barang sudah menyatakan siap mengganti," pungkasnya. (*)
Reporter : Arief Sukaputra
Editor : Lutfiyu Handi