08 April 2025

Get In Touch

Kajati Jatim Resmikan Restorative Justice se-Jatim di Bojonegoro

Kajati Jatim, Mia Amiati, dan Bupati Bojonegoro, Ana Muawanah saat meresmikan rumah dinas Kajari Bojonegoro.
Kajati Jatim, Mia Amiati, dan Bupati Bojonegoro, Ana Muawanah saat meresmikan rumah dinas Kajari Bojonegoro.

BOJONEGORO (Lenteratoday) - Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur meresmikan rumah perdamaian Restorative Justice (RJ) di 17 Kabupaten/Kota se-Jatim di Bojonegoro, Kamis (31/3/2022). Selain itu juga dilakukan peresmian gedung barang bukti beserta rumdis Kajari di Kabupaten Bojonegoro.

Peresmian secara simbolis dilaksanakan di Balai Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro. Pada kesempatan itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Mia Amiati, mengatakan ada beberapa peristiwa penerapan hukum yang seringkali mencederai keadilan masyarakat. Rasa keadilan masyarakat seakan-akan belum bisa terpenuhi.

“Di sini kita pernah melihat kasus contoh kasus Nenek Minah yang mencuri 3 buah kakao,” ujarnya memberikan contoh kenapa rumah Restorative Justice ada.

Mia melanjutkan dengan beberapa contoh lain. Dari contoh itu diharapkan akan ada pandangan dan mendorong agar semua jaksa yang ada di seluruh Indonesia bisa memiliki hati nurani dalam rangka proses penegakan hukum.

Dalam prosesnya, ada beberapa syarat untuk mendapatkan pelayanan Restorative Justice. Pertama, tindak pidana betul-betul merupakan pelaku yang belum pernah melakukan tindak pidana.

“Jadi bukan merupakan residivis. Artinya, dia melakukan perbuatan pidana tersebut karena dorongan sesuatu yang memang butuh untuk hidup secara ekonomi, secara sosial," ucapnya.

Kedua, ancaman pidana dari keluarnya tersebut tidak lebih dari 5 tahun. Artinya, untuk hal-hal yang memang apakah lapisan tersebut ancaman pidananya tidak lebih dari 5 tahun, bisa dilakukan pemohonan penghentian penuntutan. Ketiga, kerugian korban adalah tidak lebih dari Rp2,5 juta.

Keempat, dari kedua belah pihak ada keinginan secara hati nurani, tidak ada paksaan dari pihak manapun untuk bisa saling memaafkan. Jadi fungsinya, lanjut Mia bagaimana restorative ini diterapkan keadilan yang bisa mengembalikan keadaan semula.

Dalam kesempatan itu, Mia juga mengapresiasi kedatangan awak media. "Terima kasih sudah hadir di tengah-tengah kami karena tanpa bantuan teman-teman media, kami juga tidak bisa berbuat banyak. Apa yang pernah kami kerjakan, keberhasilan kami ataupun penyampaian program-program dan langkah kami kepada masyarakat tak lepas dari peran media," pungkasnya.

Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awannah, memohon terus bimbingan dan arahannya agar pemerintahan yang good governance dan akuntabilitas menjadi semangat untuk menggunakan rumah RJ sebaik-baiknya.

"Selamat datang Ibu Kajati, kehadiran ibu di Bojonegoro memberikan semangat kami, memberikan motivasi dan juga energi positif bahwa kami senantiasa selalu harmonis untuk melakukan kegiatan-kegiatan pembangunan maupun kegiatan sosial, keagamaan, ekonomi," pungkasnya.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Bojonegoro, Badrut Tamam, menuturkan walau masih di tengah pandemi, Ibu Kajati beserta jajaran sempatkan hadir. "Selamat datang di Bojonegoro," katanya.

Lebih lanjut, Badrut Tamam mengatakan, ada lima rumah RJ di Kabupaten Bojonegoro. Pertama, Balai Desa Kauman, Balai Desa Pacul Kecamatan Kota Kabupaten Bojonegoro, Balai Desa Jipo di kecamatan Kepohbaru, Balai Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo, dan Balai Desa Balenrejo yang ada di Kecamatan Balen.

Peresmian ditandai pemukulan gong oleh Kajati Jatim dan penandatanganan prasasti diiringi musik tradisional angklung. Rombongan selanjutnya melihat-lihat rumah RJ di Balai Desa Kauman dan bergeser ke Gedung Barang Bukti dan Rumah Dinas Kajari. (*)

Reporter : Nur hidayah | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.