MADIUN (Lenteratoday) - Upaya melakukan peningkatan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional- Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N-LAPOR!) yang bertujuan untuk menjamin hak masyarakat agar mendapat pelayanan berkualitas, evaluasi pelayanan publik serta kesempatan mendapatkan klarifikasi, terus dilakukan di Kota Madiun.
Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun menggelar kegiatan penandatanganan komitmen bersama dalam program pengembangan SP4N-LAPOR! antara pimpinan daerah dengan seluruh kepala OPD di lingkungan Pemkot Madiun di gedung GCIO, Diskominfo, Jumat (1/4/2022).
Walikota Madiun, Maidi, mengungkap sepanjang tahun 2021 sedikitnya 213 laporan pengaduan yang telah terekam ke dalam sistem. Dari jumlah tersebut, sebanyak 202 pengaduan telah terselesaikan, dan 11 laporan diantaranya masih dalam proses.
“Ada yang 10 menit penyelesaiannya. Contoh lampu padam tidak lebih dari 10 menit. Ada bencana, umpamanya ada pohon tumbang itu tidak lebih dari 20 menit, itu kita selesaikan semua,” ujar Maidi ditemui usai kegiatan.
Lebih lanjut, Walikota menjelaskan untuk mendengar keluhan ataupun pengaduan dari masyarakat, pihaknya melakukan kegiatan bersepeda secara rutin di setiap Jumat. Kegiatan yang rutin dilakukan bersama DPRD dan OPD di lingkungan Pemkot Madiun. Tujuannya untuk mendengar dan melihat secara langsung permasalahan yang ada di tengah masyarakat sekaligus sebagai upaya jemput bola untuk menyelesaikan permasalahan sebelum adanya pengaduan yang dilakukan oleh masyarakat.
“Kita turun ke lapangan itu untuk belanja masalah. Sehingga sebelum terjadi laporan, kita sudah tahu dan kita selesaikan. Saya harap tingkat kepuasan masyarakat tinggi,” imbuhnya.
Disisi lain, kegiatan penanda tanganan komitmen bersama program pengembangan SP4N-LAPOR yang turut dihadiri oleh Asisten Deputi Transformasi Digital Pelayanan Publik, Kediputian Bidang Pelayanan Publik, Kemenpan-RB, Yanuar Ahmad melalui daring mengatakan, data pengelolaan SP4N-LAPOR! sepanjang tahun 2021 di Kota Madiun menunjukkan hasil yang cukup baik.
Kendati demikian perlu untuk dilakukan peningkatan. Pasalnya, jumlah laporan pelayanan publik yang banyak, justru dapat menunjukkan kualitas pelayanan publik. Sedangkan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Madiun, jumlah pengaduan tersebut masih tergolong kecil.
“Apakah jumlah sedikit itu menunjukkan bahwa kualitas pelayanan publik di Kota Madiun sudah baik. Dalam review kami justru jumlah pelayanan publik yang banyak yang bisa menunjukkan kualitas pelayanan publik. Untuk saat ini dari semua pengaduan sudah diselesaikan ini cukup baik,”ungkapnya.
Lebih lanjut, untuk meningkatkan pelayanan publik dapat dilakukan dengan empat cara. Yakni membuat subdomain, melakukan identifikasi kanal yang digunakan untuk masyarakat Kota Madiun, komunikasi publik, dan sosialisasi LAPOR! kepada masyarakat. (*)
Reporter : Pamula Yohar C | Editor L: Lutfiyuhandi
.jpg)
