12 April 2025

Get In Touch

Macron Pimpin Prancis Dua Periode

Warga Prancis merayakan kemenangan Emmanuel Macron dalam pemilihan presiden Prancis 2022 di Prancis, Minggu (24/4/2022). Calon Presiden petahana Prancis Emmanuel Macron berhasil terpilih kembali menjadi pemimpin negara tersebut setelah mengalahkan politiku
Warga Prancis merayakan kemenangan Emmanuel Macron dalam pemilihan presiden Prancis 2022 di Prancis, Minggu (24/4/2022). Calon Presiden petahana Prancis Emmanuel Macron berhasil terpilih kembali menjadi pemimpin negara tersebut setelah mengalahkan politiku

JAKARTA (Lenteratoday)  Presiden Emmanuel Macron berjanji akan menyatukan kembali Prancis yang terpecah setelah memenangkan masa jabatan kedua sebagai presiden Prancis. Dia mengalahkan Marine Le Pen dalam pemungutan suara.

Macron menjadi pemimpin Prancis pertama yang memenangkan pemilihan ulang selama 20 tahun dan mencetak hasil 58,5 persen melawan 41,5 persen, menurut hasil proyeksi awal oleh Ipsos untuk France Televisions seperti dikutip TheGuardian.com, Senin (25/4/2022).

"Saya tahu bahwa sejumlah orang Prancis telah memilih saya hari ini, bukan untuk mendukung ide-ide saya tetapi untuk menghentikan ide-ide sayap kanan," katanya dikutip dari Bisnis.

Namun, Macron menegaskan bahwa dirinya adalah presiden bagi seluruh rakyat Prancis dan meminta para pendukungnya untuk selalu menghormati pendukung Le Pen.

"Saya bukan kandidat dari satu kubu lagi, tetapi presiden kita semua," tegas Macron.

Adapun, kemenangan Macron hasil pemungutan suara tersebut lebih tipis daripada putaran kedua pada 2017 atau ketika dua kandidat yang sama bertemu. Saat itu Macron mengumpulkan lebih dari 66 persen suara.

Lebih lanjut, Perdana Menteri Italia Mario Draghi menyebut kemenangan Macron sebagai kabar yang bagus untuk seluruh Eropa. Pasalnya, Presiden Uni Eropa Charles Michel mengatakan blok dapat mengandalkan Prancis selama 5 tahun kedepan.

Dalam pidatonya di depan para pendukungnya di Paris, Le Pen menegaskan akan tetap terjun di dunia politik meskipun kalah dalam pemilu kali ini dan sudah bersiap untuk pemilihan legislatif Juni.

Macron menjadi petahana yang berhasil melanjutkan periode keduanya setelah Jacques Chirac pada dua dekade lalu. Dia telah berjanji menjadikan Prancis landasan Uni Eropa yang lebih kuat dan lebih terintegrasi.

Hasil ini langsung memberikan angin segar bagi investor yang memprediksikan kemenangan Le Pen hanya akan mengguncang pasar.

Mata uang euro melambung setelah pemimpin nasionalis itu mengakui kekalahan dalam pidatonya di depan para pendukungnya di Paris.

Namun, tipisnya perbedaan perolehan suara antara keduanya menggambarkan bahwa kemenangan Macron hanyalah karena untuk menghentikan gerakan sayap kanan daripada dukungan terhadap visi misinya (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.