09 April 2025

Get In Touch

Dampak Kerusuhan Bonek Di Stadion Delta Sidoarjo, Kerugian Capai Rp 15 Milyar

Dampak Kerusuhan Bonek Di Stadion Delta Sidoarjo, Kerugian Capai Rp 15 Milyar

SURABAYA (Lenteratoday) - Rangkaian kerusuhan yang terjadi pada sporter Persebaya merusak fasilitas Stadion Delta Sidoarjo, Kamis (15/9/2022) lalu. Secara konsisten menggerogoti kesehatan keuangan Persebaya. Diumumkan dalam akun Instagram resmi mereka @officialpersebaya, kerugian akibat kerusuhan di Sidoarjo tembus miliaran Rupiah. Itu termasuk denda, pembenahan stadion, hingga kerugian karena hukuman lima pertandingan home tanpa penonton dari Komisi Disiplin PSSI.

Sekretaris Tim Persebaya Ram Surahman memperkirakan akibat kerusuhan dalam laga lawan Rans Nusantara FC diperkirakan sekitar Rp 15 miliar.

Rincian sumber tersebut, kerugian Rp 5 miliar dari nilai promosi yang diberikan kepada para sponsor. Kapal Api, Kings Wallet, Exta Joss, MPM Honda, dan Universitas Muhammadiyah Surabaya. Semuanya mendapatkan benefit dalam pertandingan.

Nah, benefit yang diberikan langsung kepada penonton tidak bisa diberikan lagi. Sampling produk, brosur, dan interaksi lainnya dengan fans hilang. Pun demikian halnya dengan umbul-umbul.

”Penonton rata-rata sekitar 30 ribu per pertandingan di Gelora Bung Tomo, hitungan kami kerugiannya mencapai Rp 1 miliar setiap game untuk benefit sponsor, kalau lima game tinggal mengalikan saja,” jelas Cak Ram demikian biasa disapa.

Kerugian lainnya berasal pendapatan tiket. Semisal penonton 25 ribu per laga, seperti halnya rata-rata penonton di GBT musim ini, kerugian bisa mencapai 9,4 miliar untuk lima laga. Sebagai catatan, tiket pertandingan Persebaya saat ini Rp 75 ribu untuk ekonomi. Dan Rp 250 ribu untuk VIP. Plus denda PSSI dan biaya perbaikan stadion Gelora Delta Sidoarjo, total kerugian bisa melebihi Rp 15 miliar.

Nilai Rp 15 miliar adalah angka yang sangat besar. Rezim Azrul meski diam, tidak mengecam secara langsung kerusuhan yang dilakukan suporternya, bisa dipastikan mengalami kesulitan pengembangan bisnis karena terus diganggu oleh kondisi tersebut. ”Mungkin cara-cara kami mengelola Persebaya tidak bisa diterima oleh teman-teman Bonek,” kata Azrul saat mengumumkan pengunduran diri.

Kalimat pendek yang bisa merangkum demonstrasi dan kerusuhan yang terus dialami Persebaya sejak 2017. Meski, prestasi tim sebenarnya selalu bagus di akhir musim selalu masuk lima besar, papan atas.

Reporter : Miranti Nadya | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.