BLITAR (Lenteratoday) -Seorang siswa salah satu sekolah Madrash Tsanawiyah di Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar meninggal dunia, diduga dianiaya oleh teman sekolahnya.
Informasi awal yang berhasil dihimpun, korban berinisial AJH (14) merupakan warga Desa Kunir, Kecataman Wonodadi, Kabupaten Blitar. Siswa kelas IX Mts di Kecamatan Wonodadi ini dibawa ke rumahsakit salam kondisi kritis.
Penanggung Jawab IGD RS Ijtihad, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, dr Denny Krisna menyebutkan, sekitar jam 10.30 Wib menerima pasien siswa sekolah laki-laki, berusia sekitar 14 tahun.
"Diantar oleh guru dan temannya, dengan kondisi tidak sadarkan diri," ujar Denny, Jumat (25/7/2023).
"Sambil ditangani kita lakukan wawancara kepada yang mengantar kira-kira seperti apa kejadiannya. Kurang lebihnya adan pertengkaran dengan temannya, yang bagaimana kronologisnya tidak diketahui," jelas Denny.
Denny mengungkapkan saat diperiksa di IGD kondisi korban sudah meninggal dunia, kemudian langsung dilakukan perawatan jenazah dan berkoordinasi dengan Polsek Srengat.
Ditanya hasil dari pemeriksaan luar atau awal korban, Denny mengaku pihaknya curiga ada cidera di tulang belakang atau area belakang leher yang menyebabkan korban meninggal dunia.
"Kemungkinan dari hasil pemeriksaan, kita curiga ada cidera di tulang belakang atau area belakang leher. Namun tidak ada luka luar signifikan yang kami temukan" pungkasnya.
Sementara itu pihak kepolisian melalui Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo ketika dikonfirmasi mengenai kejadian ini membenarkan jika pada Jumat (25/8/2023) sekitar pukul 10.30 Wib di salah satu sekolah menengah yang beralamat di Desa Kunir, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar.
"Telah terjadi penganiayaan yg dilakukan oleh sesama teman sekolah menggunakan tangan kosong.
Pasca kejadian korban oleh guru dan temannya dibawa ke rumah sakit dan sesampainya di rumah sakit korban dinyatakan meninggal dunia," tulis AKBP Danang melalui pesan Wa.
Selanjutnya untuk pelaku, saat ini sedang ditangani unit PPA Satreskrim Polres Blitar Kota.
"Untuk perkembangan akan disampaikan kembali, dan mohon waktu kareba pelaku masih dibawah umur sehingga memerlukan perlakuan khusus," pungkasnya (*)
Reporter: arief sukaputra|Editor: Arifin BH
.jpg)
