PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang masih menyelimuti langit Kota Palangka Raya hingga, mulai dirasakan dampak buruknya di berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam bidang ekonomi. Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K. Yunianto pun menyoroti langkah Pemerintah Kota (Pemkot) dalam mengantisipasinya.
"Kabut asap yang sudah berlangsung cukup lama ini tentu saja berdampak pada ekonomi di wilayah setempat," papar Sigit, Selasa (17/10/2023).
Guna menghindari hal- hal yang tidak diinginkan, Pemkot Palangka Raya harus mengantisipasi dengan mempersiapkan langkah- langkah preventif.Legislator yang menjabat sebagai Sekretaris DPD PDIP Provinsi Kalteng ini menuturkan, sebagai contoh, dampak dari kabut asap ini dirasakan oleh pelaku usaha di sektor pertanian dan pariwisata. Mereka mengalami kerugian akibat menurunnya produksi dan kunjungan wisatawan yang berkurang akibat adanya kabut asap.
"Itulah mengapa kami menyarankan Pemkot setempat dari sekarang sudah mulai memikirkan untuk memberikan dukungan kepada para petani dan pelaku usaha pariwisata," ungkapnya.
Selain itu, Sigit menambahkan, Pemkot Palangka Raya perlu meningkatkan upaya mitigasi dan adaptasi, salah satunya dengan meningkatkan pengawasan terhadap pembakaran hutan dan lahan.
Selebihnya ia sangat menyayangkan karena ancaman kabut asap selalu berulang setiap tahunnya, jadi seharusnya sudah ada solusi yang dipikirkan secara serius.
"Dengan langkah- langkah yang efektif dari pemerintah setempat dan semua pihak terkait, diharapkan dapat melindungi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dari dampak kabut asap," pungkasnya.
Reporter : Novita|Editor:widyawati
.jpg)
