Madiun - Walikota Madiun, Maidi mengumumkan hasil rapid tes yang dilakukan kepada 131 kepala sekolah se-Kota Madiun. Dan hasilnya, ratusan pimpinan sekolah tersebut dinyatakan non reaktif.
Menanggapi hasil tersebut, mantan sekda kota itu bersyukur karena tak ada satu pun penyelenggara negara yang berstatus reaktif pasca dites rapid.
"Non reaktif semuanya. Ini sudah gelombang kedua semua wartawan, DPRD, kepala sekolah non reaktif semunya. Jadi penyelenggara kegiatan ini yang nantinya menghadapi orang banyak ini dia harus non reaktif duli semuanya," katanya saat prescon di Balai Kota, Kamis (11/6/2020).
Lebih lanjut walikota menandaskan kegiatan rapid tes ini akan dilakukan secara berskala. Tak hanya kepala sekolah saja, nantinya para guru juga akan melakukan tes yang serupa.
Untuk rapid tes guru, walikota mengatakan, akan dilakukan dua minggu sebelum kegiatan belajar mengajar berjalan. Oleh karena itu, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun masih menunggu arahan dan keputusan pemerintah pusat, terkait kapan masuknya sekolah.
"Nantinya sebelum dua minggu masuk guru harus rapid kalau belum (tes) tidak boleh ngajar. Cuma nanti akan kita lihat dulu keputusan pemerintah pusat kapan siswa ini akan dimasukkan," ujarnya.
"Kalau rencana awal tanggal 13 juli dan itu belum pasti. Kita masih mengikuti progam pemerintah pusat," tambahnya.
Walikota kelahiran Magetan tersebut mengatakan, alasan utama diadakankanya rapid tes untuk garda terdepan penyelenggara negara ini, sebagai upaya guma menyongsong era new normal yang digalakkan pemerintah.
Kendati demikian, saat ini implementasi kebijakan new normal di Kota Madiun relatif berjalan dengan baik. Ia berharap dengan diadakannya kegiatan rapid tes tersebut bisa menekan kuantitas kasus positif covid-19 di Kota Pendekar.
"Kalau ini semua sudah. Baru kita melihat ke masyarakat, kira-kira mana saja masyarakat yang harus di rapid. Tapi urutannya dari atas dulu," pungkasnya. (Sur)
.jpg)
