21 April 2025

Get In Touch

Tanggapi Usulan Siswa, Mas Dhito Segara Buka Estrakurikuler di SMA Boarding School Pare

Mas Dhito saat menjadi pembicara pada acara dialog kewaspadaan nasional dengan peserta siswa SMA Dharma Wanita Boarding School.
Mas Dhito saat menjadi pembicara pada acara dialog kewaspadaan nasional dengan peserta siswa SMA Dharma Wanita Boarding School.

KEDIRI (Lenteratoday) - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, berencana membuka ekstrakulikuler baru bagi SMA Dharma Wanita Boarding School. Rencana tersebut menyusul permintaan dari siswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka.

Siaran pers yang dibagikan Dinas Komunikasi Informatika Kominfo) Kabupaten Kediri menyebutkan usulan itu disampaikan para siswa saat acara dialog kewaspadaan nasional yang meminta Bupati Hanindhito Himawan Pramana sebagai pembicara, Selasa (28/12/2023) lalu

Menurut para siswa, ekstrakulikuler sangat diperlukan. Terlebih, sekolah yang mereka jalankan bersistem boarding school atau asrama. Menginap di asrama, kata para siswa, dinilai butuh kegiatan di luar belajar mengajar sehingga tidak timbul kebosanan berlebih. Hal ini disampaikan mayoritas siswa di sekolah tersebut,

“Mas Bup, saya bosen, saya butuh mata pelajaran tambahan atau ekstrakulikuler di sekolah” kata Mas Dhito menirukan usulan para siswa saat acara dialog tersebut.

Menanggapi usulan tersebut, bupati muda berusia 32 tahun itu meminta pihak sekolah segera membentuk ekstrakulikuler baru di sekolah yang berada di Kecamatan Pare itu.

Ada 5 Ekstrakurikuler yang diminati para siswa. Mulai dari pasukan pengibar bendera (paskibra), musik, drum band, voli, dan basket. Dari 5 peminatan itu, Mas Dhito meminta agar tiap ekstrakulikuler diisi minimal 10 siswa.

Mas Dhito juga menekankan ekstrakulikuler ini bukan mata pelajaran tambahan semata. Pasalnya dari pelajaran tambahan di sekolah, membuka peluang baru bagi peserta didik untuk berkarir di masa mendatang. “Ekstrakulikuler bukan sekadar mata pelajaran tambahan, siapa tahu tata boga (misalnya) adalah passion siswa” jelas Mas Dhito.

Orang nomor satu di Pemkab Kediri tersebut meminta agar para siswa membuat forum diskusi untuk membuat skala prioritas ekstrakulikuler mana yang dijalankan terlebih dahulu.

Permintaan tersebut dilakukan guna kegiatan yang dilakukan itu bisa lebih ter-manage dengan baik. Sehingga peminatan yang dipilih juga sesuai dan menghasilkan kemampuan baru bagi para siswa. “Saya lebih suka (ekstrakurikuler) sedikit tapi termanage baik. Daripada banyak tapi tidak teratur,” tandasnya.

Adapun dalam dialog tersebut juga membahas bagaimana peran pemuda dalam menjaga kondusivitas wilayah. Hal ini bertujuan meningkatkan pemahaman siswa boarding school itu terhadap kondisi Kabupaten Kediri, terutama saat pemilu.(PKP/*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.