13 April 2025

Get In Touch

Pemerintah dan Swasta Menyambut Baik Geliat Pariwisata Dunia

Wisata ruhani ke Benteng Al Ayyubi di Masir (Dok Manaya Indonesia)
Wisata ruhani ke Benteng Al Ayyubi di Masir (Dok Manaya Indonesia)

Spanyol berencana membuka bisnispariwisata untuk turis internasional pada minggu depan, 21 Juni 2020 – membuatpara traveler dapat melepaskan kerinduannya dengan pariwisata negara ini.

Dilansir Lentera Today (Senin, 15/6/2020), Negeri Matador tersebut membukaperbatasannya dengan negara-negara anggota Zona Schengen UE dan Inggris pada 21Juni 2020. Traveler yang berasal dari negara-negara tersebut tidak perlumenjalani karantina selama 2 minggu ketika tiba di Spanyol.

Spanyol mengumumkan keadaan daruratpada 14 Maret 2020, dan membuat serangkaian langkah guna mencegah penyebaranpandemi Covid-19. Karantina yang dilakukan oleh Spanyol merupakan salah satuyang terketat di dunia.

Spanyol merupakan salah satu negarayang travel dan tourism-nya memiliki kontribusi cukup besar terhadap produkdomestik bruto (PDB), yakni 14,3 persen.

Setelah Spanyol, terdapat Italia danChina yang memiliki kontribusi travel dan tourism cukup besar terhadap PDB,yakni masing-masing 13 persen dan 11,3 persen.

Mesir membuka bandara

Sementara itu, Pemerintah Mesir membukaseluruh bandara yang melayani penerbangan internasional mulai 1 Juli 2020. Penerbangankomersial umum ditutup sejak Maret lalu untuk mencegah penyebaran wabahCOVID-19.

Menteri Penerbangan Publik MohammedManar Enabah, diberitakan Lentera Today(Senin, 15/6/2020), menyebut pembukaan penerbangan itu mengiringi geliatpariwisata untuk turis asing akan dibatasi di lokasi-lokasi wisata di tigaprovinsi pesisir.

Enabah dan Menteri Pariwisata Khaledal-Anani, yang juga hadir dalam acara temu media itu, memaparkanlangkah-langkah pencegahan COVID-19 di atas pesawat, di bandara, serta di dalamhotel demi menjamin kesehatan dan keamanan para pelancong asing.

Keduanya sepakat menyebut bahwapelancong yang berasal dari negara dengan kasus infeksi COVID-19 yang tinggi,berdasarkan penilaian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), harus dites terlebihdahulu sebelum mendatangi Mesir.

Pandemi telah mematikan industri pariwisataMesir–yang disebut pemerintah menyumbang lima persen perekonomian negara, namunmenurut analis bisa mencapai 15 persen jika pekerjaan dan investasi terkaitindustri ini juga disertakan.

Indonesia Optimis

Presiden JokoWidodo melalui video conference, beberapa waktu lalu meyakini,industri pariwisata akan kembali menggeliat. Hal ini merupakan hal wajar, sebabsepanjang tahun ini semua warga dunia harus puasa pelesir akibat pandemi virusCorona (Covid-19). Presiden mintadilakukan langkah-langkah mitigasi yang mendesak dilakukan tahun ini. 

CEO World Traveland Tourism Council (WTTC) Gloria Guevara Manzo mengemukakan, pandemi Covid-19berdampak besar terhadap industri perjalanan dan pariwisata dunia yang selamaini berkontribusi besar terhadap ekonomi dunia. Tahun lalu, sektor ini mampumenyerap 330 juta orang di seluruh dunia dengan produk domestik bruto (PDB)mencapai  8,9 triliun dollar AS atau tumbuh 3,5 persen.

Kalangan swasta diIndonesia ikut menyambut baik sinyal positif geliat pariwisata. Bisnis pariwisata harusberadaptasi terhadap kondisi yang baru serta mengatur kembali strategi modelbisnis agar bisa bertahan di era normal baru, dengan menyesuaikan perkembanganteknologi.

Mukharam Khadafi,CEO Manaya Indonesia, biro travel penyelenggara Haji&Umrah, Sidoarjo menilaisudah saatnya pariwisata kembali bangkit. Selainhaji dan umrah, Manaya menyelenggarakan wisata ‘Napak Tilas Jejak Para Nabi’,kunjungan Al Aqsa di Palestina, Jordania, Mesir, serta ke negara Timur Tengahlainnya.

"Dunia pariwisataakan kembali bergeliat setelah beberapa bulan vakum. Pasca pandemi akan terjaditren baru dalam berwisata,” ujar Khadafi.

Tren baru itu,misalnya wisatawan diminta mematuhi protokol kesehatan. Seperti pengecekan suhutubuh, mewajibkan cuci tangan, dan menggunakan masker serta face shield, termasukadanya pembatasan jumlah penumpang pesawat, dan bus.

Era normal baru,kata Khadafi, membawa peran baru dan ekspektasi di sektor pariwisata. Khadafi mempridiksi, denganadanya kenormalan baru itu nantinya akan berimbas pada kenaikan biayaperjalanan.

Tri Andhi Suprihartono, Wakil KetuaBidang Pengembangan Usaha, Investasi dan IT, DPP Asosiasi Pengusaha Jawa Timurmenyebut, kalangan pengusaha ikut bergembira.

Dibukanya bandara Mesir, misalnya, menunjukkanbergeliatnya kembali sektor pariwisata dan wisatawan untuk menikmati kehidupannormal baru dengan lebih optimis.

Mesir menjadi salah satu primadonatujuan wisata bagi masyarakat Indonesia. Selain bisa memberi nuansa baruterjalinnya kembali hubungan wisata juga terbangunnya kembali hubungan usahadan dagang (ekonomi) di kalangan pengusaha.

“Kenormalan baru tentu memberikan optimism,bahwa kehidupan akan terus berlanjut dengan lebih baik,” harap Andhi (ArifinBH, Pemimpin Redaksi LenteraToday).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.