07 April 2025

Get In Touch

Pakar Tak Rekomendasikan Bubur Instan untuk Makanan Bayi

Pakar Tak Rekomendasikan Bubur Instan untuk Makanan Bayi

JAKARTA (Lenteratoday) - Pemberian bubur instan atau bubur fortifikasi apakah baik untuk bayi?, Ahli Gizi Masyarakat, Dr dr Tan Shot Yen, mengatakan tidak merekomendasikan pemberian bubur instan untuk diberikan sebagai Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) kepada bayi.

"Kembali ke rujukannya juga, antara lain rekomendasi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), ya. Bubur fortifikasi itu diberikan pada orang-orang yang hidupnya di daerah yang betul-betul tanahnya itu miskin. Coba, saya pengen nanya, ada enggak satu jengkal tanah Indonesia yang betul-betul miskin?" katanya dalam diskusi mengenai MPASI secara daring di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Meskipun bubur fortifikasi dibuat menggunakan bahan dasar alami seperti beras, Tan menjelaskan bubur tersebut mengalami penambahan jumlah mineral dan vitamin tertentu pada proses pembuatannya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa penambahan berbagai zat tersebut bukan menjadikan bubur fortifikasi lebih bergizi. Untuk itu, dia menandaskan MPASI yang baik berasal dari dapur sendiri, yang dibuat sesuai dengan panduan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diberikan pemerintah.

"Bubur fortifikasi itu berasal dari bahan dapur kita juga sebetulnya, tetapi dengan suhu yang sangat tinggi dikeringkan, diberikan suatu cara industri yang membuat menjadi makanan kering," tambahnya.

Salah satu jenis yang bisa diberikan, ungkapnya, adalah dengan membuat bubur yang lumat, yang terbuat dari hati ayam dan wortel dan dibuat dengan cara diulek atau disaring sampai teksturnya lembut, namun tetap kental dan tidak cair.

Selain itu ia juga merekomendasikan pemberian MPASI berupa buah, seperti pisang atau pepaya, namun diberikan dengan cara dikerok, bukan dihaluskan menggunakan blender, supaya tetap kental dan tidak cair.

"Jadi yang benar itu konsistensinya adalah kental, jatuh perlahan, jadi tinggal mangap, suap, telan," ucapnya. (*)

Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.