09 April 2025

Get In Touch

Museum Inggris Diminta Mengembalikan Patung yang Diambil dari Pulau Paskah

Patung Hoa Hakananai’a atau “teman yang dicuri” yang berada di Museum Inggris. (FOTO: detikTravel/Fitraya)
Patung Hoa Hakananai’a atau “teman yang dicuri” yang berada di Museum Inggris. (FOTO: detikTravel/Fitraya)

LONDON (Lenteratoday) - Museum Inggris telah menjadi sasaran kampanye pengguna media sosial di Chili yang menuntut pengembalian monumen batu yang diambil dari Pulau Paskah.

Museum ini memiliki dua patung moai yang diambil dari wilayah Rapa Nui atau Pulau Paskah di Chili, pada tahun 1868.

Kampanye online ini dimulai setelah seorang influencer mendorong para pengikutnya untuk mengirim komentar ke unggahan Instagram museum dengan komentar "kembalikan moai".

Museum Inggris mengatakan bahwa mereka menonaktifkan komentar pada satu unggahan media sosial.

Pulau Rapa Nui, yang terletak sekitar 2.300 mil (3.700 km) dari pantai Pasifik Chili, terkenal dengan patung-patung moai-nya, yang konon merupakan perwujudan dari roh nenek moyang mereka yang terhormat.

Berasal dari tahun 1400 hingga 1650 Masehi, banyak patung yang masih ada di pulau itu hingga hari ini, namun beberapa di antaranya telah dipindahkan ke museum-museum di seluruh dunia, termasuk Hoa Hakananai'a yang menjadi koleksi Museum Inggris.

Hoa Hakananai'a, bersama dengan moai yang lebih kecil yang disebut Hava, diberikan sebagai hadiah kepada Ratu Victoria pada tahun 1869 oleh kapten kapal HMS Topaze, Kapten Richard Powell. Ratu menyumbangkan kedua patung tersebut ke Museum Inggris.

Sudah sejak lama ada seruan untuk mengembalikan Hoa Hakananai'a ke Rapa Nui.

Kampanye terbaru yang dilakukan oleh influencer media sosial Chili, Mike Milfort, membuat banyak pengikutnya menuntut pemulangan moai di bagian komentar di beberapa unggahan Instagram museum.

Milfort konsisten berbicara tentang moai dalam video-video viralnya.

"Pengikut saya mulai mengirim komentar 'kembalikan moai' di Wikipedia, dan di Instagram Museum Inggris penuh dengan orang-orang yang berkomentar 'kembalikan moai'," katanya dalam sebuah video baru-baru ini.

Presiden Chili Gabriel Boric juga mendukung sentimen di balik kampanye media sosial tersebut dalam sebuah wawancara radio baru-baru ini.

Museum Inggris mengatakan bahwa mereka menonaktifkan komentar pada satu unggahan, yang telah dibagikan melalui kerja sama dengan sebuah badan amal untuk kaum muda.

Seorang juru bicara mengatakan bahwa museum menyambut baik perdebatan tetapi harus "seimbang dengan kebutuhan untuk menjaga pertimbangan, terutama jika menyangkut kaum muda".

Museum tersebut mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan yang baik dan terbuka dengan rekan-rekan di Rapa Nui dan telah ada beberapa kunjungan dari komunitas tersebut ke London sejak tahun 2018.

Tahun lalu, perdana menteri Yunani menyerukan agar Patung Parthenon, atau pualam Elgin, dikembalikan dari museum.

Patung-patung ini adalah salah satu artefak paling terkenal dalam perdebatan tentang apakah museum di seluruh dunia harus mengembalikan benda-benda tersebut ke negara asalnya. (*)

Sumber: BBC News
Penerjemah: Lambang (mk) | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.