10 April 2025

Get In Touch

Sub PIN Polio Putaran Kedua di Jatim Sudah Mencapai 1.228.912 Anak

Pelaksanaa Sub PIN Polio putaran kedua di Surabaya.
Pelaksanaa Sub PIN Polio putaran kedua di Surabaya.

SURABAYA (Lenteratoday) - Sub PIN Polio putaran kedua secara serentak di seluruh wilayah Jatim sudah mampu menjangkau 1.228.912 anak atau 27,69 persen dari jumlah sasaran anak usia 0-7 tahun sebanyak 4.437.679 anak per tanggal tanggal 19 Februari 2024 kemarin.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) dr Erwin Astha Triyono menjelaskan bahwa Sub PIN Polio dilaksanakan dengan memberikan imunisasi novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2) kepada seluruh sasaran usia 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.

“Sub PIN Polio dilaksanakan sebanyak 2 putaran, yaitu putaran pertama mulai 15 - 21 Januari 2024 dan putaran kedua mulai 19-25 Februari 2024. Bagi masyarakat yang memiliki anak usia 0-7 tahun, segera bawa anaknya ke posyandu, puskesmas, dan pos imunisasi terdekat lainnya untuk mendapatkan imunisasi tetes polio,” katanya, Kamis (22/2/2024).

Lebih lanjut dia menandaskan bahwa pada Sub PIN Polio putaran pertama yang dilaksanakan serentak di 38 kabupaten/ kota se Jawa Timur sebanyak 4.700.636 anak (105,93 persen) dari jumlah sasaran anak usia 0-7 tahun sebanyak 4.437.679 anak.

"Untuk Sub PIN Polio putaran kedua per tanggal 19 Februari 2024 sebanyak 1.228.912 anak atau 27,69 persen dari jumlah sasaran anak usia 0-7 tahun sebanyak 4.437.679 anak," tandasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa polio merupakan salah satu penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. Jika virus polio masuk ke dalam tubuh anak yang belum mendapatkan imunisasi polio atau imunisasi polionya tidak lengkap, maka virus akan sangat mudah berkembang biak di dalam saluran pencernaan dan menyerang sistem saraf anak sehingga menyebabkan kelumpuhan.

Penuaran polio juga bisa dilakukan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku tersebut menjadi kunci penting dalam pencegahan penularan polio di masyarakat, mengingat cara penularan virus polio ini adalah melalui fecal oral.

“Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti buang air besar (BAB) di jamban dengan septic tank, membuang sampah popok bayi di tempat sampah dan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air merupakan hal penting yang harus kita lakukan untuk mencegah penularan virus polio ini,” ujar Prof. Erwin.

Menurutnya masa Inkubasi virus polio sekitar 3 – 6 hari dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7 - 21 hari. Gejalanya berupa demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri pada tungkai. “Jika menemui gejala tersebut, segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat,” pungkasnya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.