NEWCASTLE (Lenteratoday) - Peluru yang ditembakkan dari pistol yang menewaskan John Lennon akan dilelang di North East, Inggris, minggu depan.
Artefak itu diberikan oleh Departemen Kepolisian New York kepada petugas Kepolisian Northumberland, Brian Taylor.
Brian Taylor, yang pada waktu itu menjadi Kepala Inspektur di Kepolisian Northumberland, mendapatkan peluru itu ketika perjalanannya ke New York pada tahun 1984.
Selama kunjungan ke Departemen Kepolisian New York, petugas Kepolisian New York mengizinkan Brian Taylor untuk menembakkan pistol yang digunakan Mark Chapman untuk membunuh salah satu anggota The Beatle dan dia menyimpan peluru tersebut selama sisa hidupnya.
Keluarga mendiang Brian Taylor tersebut sekarang melelang peluru tersebut melalui balai lelang Newcastle, Anderson & Garland, pada hari Kamis (29/02/2024).
Pada kunjungannya ke New York di tahun 1984, Brian Taylor membawa sekelompok anak muda yang bercita-cita menjadi polisi untuk mengunjungi Departemen Kepolisian New York.
Petugas Derpartmen Kepolisian New York mengajak Taylor ke sebuah museum yang memamerkan senjata-senjata yang pernah digunakan dalam kasus-kasus terkenal.
Mereka mengizinkannya untuk menembakkan pistol yang menewaskan John Lennon dan memberikan peluru dan selongsong peluru kepadanya.
Taylor membingkai artefak tersebut bersama dengan foto dirinya yang sedang memegang pistol dan memajangnya hingga akhir hayatnya.
Peluru ini akan dijual di lelang pada tanggal 29 Februari, dan para juru lelang tidak yakin berapa nilai yang akan diperoleh dari lot yang unik ini.
Fred Wyrley-Birch, direktur di Anderson & Garland, mengatakan ini adalah salah satu dari banyak hal mengerikan yang anda bisa dapatkan dan hal yang menarik perhatian semua orang.
"Ada basis penggemar The Beatles yang fanatik dan pasar untuk apa saja yang berbau The Beatles. Tetapi sangat jarang Anda mendapatkan sesuatu yang begitu tidak biasa dan unik, sulit untuk mengetahui berapa nilainya dan apakah ada pasar untuk itu atau tidak. Ini adalah memorabilia The Beatles yang sangat menarik yang mungkin tidak dapat ditiru," katanya dikutip dari BBC News, Minggu (25/02/2024).
Dia mengatakan bahwa rumah lelang tersebut telah melakukan investigasi intensif untuk meyakinkan diri mereka sendiri bahwa artefak itu asli.(*)
Sumber: BBC News
Penerjemah: Lambang (mk) | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
