KOMISI Pemilihan Umum (KPU) tidak lagi menampilkan lagi diagram/grafik angka perolehan suara Pemilu 2024 pada aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Alasannya, grafik dan angka yang bisa diakses publik itu belakangan membuat polemik. Sayangnya fakta di lapangan berkata lain. Usai dihapus, gelombang keberatan dan kecurigaan malah mengalir deras. Dugaan ada skenario tersembunyi makin menyeruak. Bahkan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tampaknya ikut kebingungan dengan keputusan KPU tersebut. Pihaknya menyinggung rekomendasi yang pernah dikeluarkan agar Sirekap dihentikan sementara, lantaran adanya data yang tak sama dengan formulir C1. KPU pun diingatkan dengan tujuan awal Sirekap untuk transparansi data. Dengan menghilangkan bagian dari informasi, publik tidak bisa mengontrol data digital dan grafiknya.Masyarakat kini hanya bisa melihat perolehan suara Pemilu 2024 dengan mengecek satu per satu TPS tiap wilayah. Mengatasi masalah dengan masalah baru? BACA BERITA LENGKAP, KLIK DI SINI https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2024/03/07032024.pdf
[3d-flip-book id="171869" ][/3d-flip-book].jpg)
