SURABAYA (Lenteratoday) - Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni menekankan pentingnya kesiapsiagaan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana seiring potensi adanya cuaca ekstrem.
Di satu sisi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda juga telah mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem hingga 10 Januari 2025. Pasalnya, cuaca ekstrem yang terjadi dapat meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, petir, puting beliung, hujan es, hingga peningkatan La Nina.
Fathoni mengatakan, jika Pemkot harus segera menguatkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana ini.
“Kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana juga harus ditingkatkan. Sosialisasi dan pelatihan tanggap bencana perlu digencarkan, terutama di wilayah rawan banjir,” kata Fathoni, Senin (6/1/2026).
Tak hanya itu, politisi dari Partai Golkar ini juga menyoroti terkait kesiapan infrastruktur pendukung, seperti saluran drainase dan pompa air agat terus diperbaiki dan diawasi secara berkala.
“Kita tidak boleh lengah. Seluruh elemen masyarakat dan pemerintah harus bersatu padu dalam menghadapi ancaman ini,” tuturnya.
Di samping itu, pihaknya juga mendorong alokasi anggaran yang memadai untuk penanggulangan bencana. “Anggaran harus digunakan secara efektif untuk memperkuat sarana dan prasarana penanggulangan bencana, serta mendukung upaya pencegahan dan penanganan di lapangan,” ucapnya.
Dengan kesiapan yang matang, pihaknya berharap Surabaya dapat mengurangi dampak negatif dari bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi. “Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan demi melindungi warga Surabaya,” tutupnya. (*)
Reporter: Amanah | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
