Tinjau Daerah Terdampak Puting Beliung di Pasuruan, Pj Gubernur Jatim Instruksikan Perbaikan dan Serahkan Bantuan

PASURUAN (Lenteratoday) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono gerak cepat meninjau daerah terdampak bencana angin puting beliung, di wilayah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecamatan Lekok Geger, Kabupaten Pasuruan, Senin(20/1/2025).

Adhy memastikan bahwa kerusakan bangunan yang ada di TPI tersebut, tidak terlalu parah atau rusak ringan. Selain TPI, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ada total 74 bangunan yang rusak ringan, mayoritas ialah rumah.

"Setelah kami lihat kondisi bangunan tidak begitu parah, total bangunan dan rumah yang rusak di sini 74 dengan status rusak ringan," ujarnya.

Adhy menambahkan yang mengalami kerusakan rata-rata bangunan tempat usaha pelelangan ikan, dimiliki pemerintah dengan status disewakan. Ia berjanji bangunan tersebut segera diperbaiki.

"Nanti akan segera diselesaikan terutama atap-atap yang lepas, akibat sapuan angin puting beliung bersama Pemkab Pasuruan dibantu CSR," ungkapnya.

"Turut diberikan bantuan darurat, bagi warga yang rumahnya rusak, yakni makanan dan kelengkapan rumah tangga," imbuh Adhy.

Ke depan, Adhy mengingatkan kepada masyarakat bahwa kondisi cuaca berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, sedang berada di puncak seperti hujan deras, angin kencang, dan puting beliung pasti terjadi.

"Kami berharap semua sistem aktif, tidak menunggu dan ini salah satu kejadian yang sangat cepat," tegasnya.

Lebih lanjut, imbaun Adhy tersebut sebagai upaya menyelamatkan nasib mata pencaharian nelayan, di tengah kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem, khususnya mereka yang tinggal di kawasan pesisir.

"Bagaimana menyelamatkan mata pencaharian mereka sebagai nelayan agar pemberdayaan ekonomi masyarakat di sini dan akses kemampuan untuk melaut tumbuh," pungkasnya.

Sebagai informasi, angin puting beliung melanda Kabupaten Pasuruan pada, Minggu (19/1/2025) pukul 16.30 WIB. Sejumlah rumah dan fasilitas umum dilaporkan rusak, sementara untuk korban nihil.

Reporter: Lutfiyu Handi/Editor: Ais