19 April 2025

Get In Touch

Diduga Lecehkan Pasien, Oknum Dokter di RS Swasta Kota Malang Dinonaktifkan Sementara

Foto dokter Y yang diduga melakukan pelecehan terhadap pasien di salah satu RS Kota Malang. (dok.ist/instagram:qorryauliarachmah).
Foto dokter Y yang diduga melakukan pelecehan terhadap pasien di salah satu RS Kota Malang. (dok.ist/instagram:qorryauliarachmah).

MALANG (Lentera) - Persada Hospital angkat bicara terkait dugaan tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu dokternya, terhadap pasien perempuan yang menjalani perawatan pada September 2022 lalu. Pihak manajemen rumah sakit menegaskan telah menonaktifkan sementara dokter yang bersangkutan. Saat ini, pihak RS tengah melakukan investigasi internal secara menyeluruh.

Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit, S.Si., MMRS, mengonfirmasi dokter yang disebut dalam unggahan viral di media sosial memang merupakan tenaga medis yang bekerja di rumah sakit tersebut.

"Terkait pemberitaan yang beredar, kami mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan memang dokter di Persada Hospital," ujar Kitty, Rabu (16/4/2025). 

Menurutnya, saat ini dokter tersebut telah dinonaktifkan sementara dari seluruh kegiatan medis hingga proses investigasi internal selesai. "Yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi internal yang sedang berjalan," tegasnya.

Kitty menambahkan, Persada Hospital menolak keras segala bentuk pelanggaran etik dan profesionalisme tenaga kesehatan. Pihaknya juga telah membentuk Tim Investigasi Internal untuk menelusuri kebenaran laporan yang beredar. "Apabila terbukti, kami akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku," katanya.

Untuk diketahui, dugaan pelecehan ini mencuat ke publik setelah seorang perempuan bernama Qorry Aulia Rachmah mengunggah pengalaman tak enaknya tersebut di akun Instagram @qorryauliarachmah. 

"Bismillah... Karena lagi ramai soal pelecehan, aku mau speak up tentang apa yang aku alami juga di bulan September akhir 2022, yang terjadi di sebuah RS swasta di Kota Malang," tulis Qorry dalam unggahannya.

Qorry bercerita, dirinya datang ke IGD karena mengalami sinusitis dan vertigo berat. Saat itu ia ditangani oleh seorang dokter umum berinisial Y. Setelah dilakukan pemeriksaan awal dan rontgen, dokter Y meminta Qorry mencatat nomor WhatsApp dengan alasan untuk mengirimkan hasil pemeriksaan.

Setelah dirawat inap di kamar VIP tanpa ditemani siapa pun, Qorry menyebut dokter Y mulai menghubunginya secara pribadi lewat WhatsApp, bahkan mengirim pesan berkali-kali meski tidak dibalas. Ia juga merasa janggal karena hasil rontgen dikirim langsung oleh dokter Y, bukan oleh bagian administrasi atau petugas radiologi.

Puncak dugaan pelecehan terjadi saat dokter Y tiba-tiba masuk ke kamar rawat inap Qorry dengan membawa stetoskop, mengaku sedang menjenguk, dan memeriksanya secara langsung. Qorry mengaku diminta membuka bajunya, dan dokter itu memeriksa jantungnya dengan durasi yang tidak wajar. Ia juga menduga dokter tersebut diam-diam mengambil foto atau video karena terlihat mengarahkan kamera ponselnya ke tubuh pasien. (*)

Reporter: Santi Wahyu
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.