12 May 2025

Get In Touch

Aremania dan Manajemen Arema FC Minta Polisi Usut Pelemparan Bus Persik Kediri

Kondisi kaca sisi kiri bus Tim Persik Kedir pecah usai dilempar orang tak dikenal, Minggu (11/5/2025). (foto:ist/Ant)
Kondisi kaca sisi kiri bus Tim Persik Kedir pecah usai dilempar orang tak dikenal, Minggu (11/5/2025). (foto:ist/Ant)

MALANG (Lentera) - Aremania Utas dan Manajemen Arema FC meminta pihak kepolisian mengusut kasus pelemparan, yang dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap bus pemain dari tim sepak bola Persik Kediri.

"Polisi harus menangkap dan mengungkap pelaku dan motif pelemparan bus (pemain) Persik Kediri," kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriadi di Kota Malang mengutip Antara, Senin (12/5/2025).

Peristiwa itu terjadi, pada Minggu (11/5/2025) malam, tepatnya tak berselang lama setelah bus yang ditumpangi pemain dan tim pelatih Persik Kediri keluar dari gerbang utama Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Manajemen Arema FC turut menyayangkan terjadinya peristiwa pelemparan bus itu.

Menurutnya, jika ada pihak yang merasa tidak puas dengan hasil pertandingan karena performa Arema FC seharusnya menyuarakannya langsung kepada pihak manajemen klub tersebut.

"Jika pelaku kecewa dengan terkait penyelenggaraan atau kecewa karena Arema FC kalah, kenapa tidak dilimpahkan ke kami?" ujarnya.

Yusrinal menyebut kejadian ini secara langsung telah mencoreng nama baik klub dan mencederai sportivitas.

"Hasilnya seakan-akan kami tidak dihormati di sini," tandasnya.

Apalagi untuk menggunakan Stadion Kanjuruhan sebagai kandang bagi Arema FC, pihak manajemen melakukan upaya yang tidak sedikit.

Manajemen lanjutnya, juga menghadapi tantangan, baik dari internal maupun eksternal.

"Padahal klub mengalami masa sulit dengan keterbatasan dana, karena tidak ada pemasukan lantaran harus terusir, rasanya hanya cukup sisa tenaga, semangat dan niat tulus mempertahankan klub ini," ungkapnya.

Dia pun membeberkan dalam penyelenggaraan dua pertandingan, yakni saat simulasi pada laga persahabatan bertajuk "Charity Match" dan Liga 1 melawan Persik Kediri, manajemen setidaknya harus mengeluarkan dana senilai Rp 1 miliar sebagai biaya produksi pertandingan.

"Dari sisi produksi semua upgrading kami laksanakan, mulai ring 1 sampai ring 4 sesuai regulasi dan kebutuhan rencana pengamanan (renpam). Kami memahami semua harus dilakukan untuk kepentingan dan keamanan jalannya pertandingan," bebernya.

Yusrinal mengajak semua pihak untuk sama-sama berubah demi terselenggaranya pertandingan yang aman dan nyaman bagi semua orang.

"Ayo berpakta integritas, jangan semuanya salah manajemen, introspeksi lah," imbuhnya.

Sementara itu, Aremania Utas secara resmi menyampaikan pernyataan mengutuk keras aksi pelemparan kepada bus pemain Persik Kediri.

Mengutip akun Instagram resmi Aremania Utas yang diterbitkan pada, Minggu (11/5/2025), organisasi tersebut tak membenarkan aksi tersebut. Sebab, sepak bola seharusnya menjadi ajang pemersatu dam sportivitas, bukan permusuhan, apalagi kekerasan.

Aremania Utas juga meminta aparat penegak hukum menindak tegas pelaku.

Editor: Arief Sukaputra

 

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.