23 May 2025

Get In Touch

Turos Fondasi Penting Pendidikan di Indonesia

Turos Fondasi Penting Pendidikan di Indonesia

JAKARTA (Lentera) - Turos merupakan karya klasik para ulama, pemikir, dan cendekiawan muslim masa lalu telah menjadi bagian penting dari warisan sejarah Islam yang sangat luhur terutama dalam bidang ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu alat. Oleh karena itu turos harus menjadi landasan penting bagi pendidikan di Indonesia 

Pandangan demikian disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah  Abdul Mu’ti ketika memberi amanat pada Wisuda dan Kelulusan Santri Angkatan ke-10 Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah asuhan Said Aqil Siraj, di Jagakarsa, Jakarta Selatan, (17/5/25). 

Menyaksikan kemampuan para santri berbicara dalam dua bahasa Arab dan Inggris, Mu’ti dalam sambutan bahasa Inggris menyatakan keyakinannya  kalau santri wisudawan Al Tsaqafah akan menjadi pemimpin dan pemenang sesuai dengan  tema wisuda "Santri Today Leaders Tommorrow, Pillar of Indonesia Golden Future". 

“I witness and I'm very optimist Muslim could become a leader, Muslim could become the champion not only in relation to our daily life our worldly life but also for our spiritual life”, ucap Mu’ti. 

Mu’ti  mengaku sangat berbahagia berada di pesantren Al Tsaqafah bersama Said Agil Siraj  tokoh penting yang sangat ia hormati.

“Bapak-bapak Ibu-ibu saya tadi malam jam 11.00 baru tiba dari perjalanan dari Korea Selatan menghadiri pertemuan Menteri Pendidikan Negara-negara Asia Pasifik, dan karena saya sudah komit dan saya sudah senantiasa patuh samina  kepada Syeikh kita almukaram Kiai Said Agil Siraj, maka saya datang ke sini dengan penuh sukacita”, ungkapnya. 

Menurut Mu’ti, pendidikan harus dibangun di atas lima konstruksi atau lima dasar utama. 

Fondasi pertama adalah turos, atau dasar-dasar yang menjadi bagian dari warisan sejarah Islam yang sangat luhur terutama dalam bidang ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu alat ilmu alat. Ilmu-ilmu agama dalam bidang-bidang ilmu-ilmu ushuliah menjadi fondasi penting  dalam  menjelajahi khasanah keilmuan Islam yang tidak pernah dan tidak akan pernah terbatas

“Turos ini menjadi bagian dari warisan sejarah Islam yang membentuk karakter keislaman kita, it is part of our identity it is part of the construction of our Islam, karena itu maka penguasaan ilmu-ilmu alat turos al islamiyah menjadi landasan dari pendidikan Islam”, jelasnya. 

Fondasi kedua adalah sangat penting penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun menurut Mu’ti  penekanannya  bagaimana teknologi itu tidak  terpisahkan dan tidak tercabut  dari akar-akarnya terutama  dari Al-Qur'an. Apapun bentuk teknologi   sekarang menurut Mu’ti   akan ditemukan   dasar dan  asasnya dari Al-Qur'an. 

Ia ceritakan, ketika pesawat ditemukan, Wright bersaudara penemu dan pembuat  pesawat  tidak pernah membaca Al-Qur'an tapi mereka membayangkan burung-burung yang terbang bagaimana burung itu bisa terbang dan dengan imajinasi ilmiahnya dia mengatakan suatu saat manusia juga bisa terbang seperti burung-burung itu. Wright bersaudara adalah orang  pertama yang membuat pesawat dan menerbangkannya.

Dasar-dasar  untuk mempelajari sains teknologi itu bila dikaitkan dengan turos, terdapat pada landasan di mana Al Quran memerintahkan manusia untuk senantiasa memperhatikan dan mengamati alam semesta.  

“Ini adalah bagian penting yang umat Islam harus menguasainya tidak boleh ada pemisahan, menurut saya antara ilmu-ilmu agama dengan sains modern bahkan seiring,” urai Mu’ti. 

Mu’ti mencontohkan mereka yang disebut sebagai ilmuwan  holistik dalam bahasa lain ilmuwan yang  kafah seperti  Ibnu Rusyd,  selain menguasai ilmu fikih, ilmu filsafat, mereka juga  menguasai ilmu-ilmu fisika dan ilmu-ilmu kimia.  Menunjukkan  sebenarnya dalam diri para ulama itu  melekat keilmuan yang kafah keilmuan yang komprehensif.  

“Itulah fondasi kedua dalam kita membangun kemajuan umat dan kemajuan di bidang-bidang yang sangat ditentukan masa sekarang ini”, tegasnya. 

Fondasi ketiga  adalah akhlak. Kalau ilmu pengetahuan tidak dilandasi oleh akhlak maka dia akan menjadi senjata yang bisa menimbulkan kerusakan di mana-mana. 

Mu’ti gambarkan, sekarang banyak bicara mengenai artificial intelligence AI yang kalau orang menyalahgunakan akan  menimbulkan kekacauan  luar biasa. Karena itu maka penguasaan teknologi digital itu sangat penting tapi kesalehan digital itu juga tidak kalah pentingnya. 

Banyak  pekerjaan baru di dunia digital, seperti  content creator atau YouTuber.  Banyak yang telah  membuat konten-konten  edukatif, konten yang  mencerdaskan, tapi tidak sedikit juga konten kreator yang hanya sekedar mencari sensasi dan mencari sesuap nasi yang penting viral, soal  baik atau tidak urusan belakang yang penting viewer jutaan, maka  akan mendapat jutaan rupiah dari berbagai macam platform.

“Karena itu, menguasai teknologi itu penting tetapi harus dilandasi dengan akhlakul karimah dan ini yang juga harus kita tanamkan dalam semua jenjang pendidikan”, tandas Mu’ti

Fondasi keempat adalah entrepreneurship, suatu  kemampuan untuk  memiliki semangat kewirausahaan semangat kemandirian bekerja,  menciptakan lapangan pekerjaan. Menurut Mu’ti  tradisi pesantren yang ia pelajari dari berbagai kajian adalah tradisi entrepreneurship. 

“Pendidikan menurut saya perlu menekankan sekali lagi kekuatan entrepreneurship” , ucap Mu’ti

Fondasi kelima adalah wataniah. Tidak kalah pentingnya adalah wataniah atau kebangsaan. Mu’ti  mengamati  bagian penting ikrar para santri  seperti ikrarnya taruna akademi militer, nasionalismenya  tidak perlu diragukan lagi. 

“Karena itu maka jadilah kalian para ulama jadilah kalian orang-orang yang menguasai ilmu-ilmu agama ilmu-ilmu modern berakhlak mulia memiliki jiwa kewiraan dan tanggung jawab memajukan bangsa dan negara”, pesan Mu’ti mengakhiri ceramahnya.. 

Kiai Said Aqil Siraj Tak Setuju Larangan Study Tour dan Wisuda

Di hadapan santri dan wisudawan  Al-Tsaqafah, Said Aqil Siraj mengucapkan terimakasih kehadiran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.

“Alatidimul karim  Prof. Dr. K.H. Abdul Mu’ti, Pak Mu’ti ini asli Kudus berarti masih keturunan Sunan Kudus, Sekjen Muhammadiyah dan sekarang mendapatkan amanah adzimah sebagai wazir syul tarbiah  ibdaih wal tsanawiyah wal aliyah Mendikdasdasmen,” sambut Kiai Said dengan gaya khasnya.

Menyinggung soal study tour, Said Aqil katakan itu penting, mengutip Al Quran surat At-Taubah ayat 112, al-‘ābidūna as-sā’iḥūn, orang-orang yang mengembara di jalan Allah  sebagaimana perilaku para imam dan ulama dulu. Ia ceritakan Imam Ibnu Arabi yang  lahir Andalus wafat di Damaskus, Imam Ibnu Khaldun lahir di Tunis wafat di Mesir, juga dengan Imam Ghazali  mengembara ke berbagai tempat berburu ilmu.

“Para kiai semua para aulia siahah dalam Al-Qur'an  al-‘ābidūna as-sā’iḥūn, oleh karena itu saya enggak setuju kalau study tour itu dilarang,” tegas Said Aqil.

Said Aqil dalam ceramahnya juga menyinggung soal larangan wisuda. Menurutnya wisuda itu  bentuk kesyukuran sebagaimana dalam Al Quran surat Ibrahim ayat 7 Lain syakartum la azidannakum, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambahkan nikmat kepadamu."  

“Apalagi wisuda, tinggal bagaimana jangan sampai boros,  yang dilarang borosnya itu”, ujar  Said Aqil. 

Co-Editor: Nei-Dya/rls

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.