30 May 2025

Get In Touch

Dosen Unair Bagikan Kiat Jaga Kesehatan pada Musim Pancaroba

Ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Dr Mahmud Aditya Rifqi SGz MSi.
Ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Dr Mahmud Aditya Rifqi SGz MSi.

SURABAYA (Lentera)- Peralihan musim dari hujan ke kemarau kerap menjadi masa rawan penyebaran penyakit dan virus. Di tengah cuaca tak menentu, risiko terpapar penyakit dan virus meningkat, mengancam seluruh kelompok usia dengan

Dosen sekaligus ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Dr Mahmud Aditya Rifqi SGz MSi memberikan kiat sehat menjaga tubuh di musim pancaroba.

Mahmud mengatakan, perubahan suhu dan kelembaban udara yang terjadi pada musim pancaroba dapat menyebabkan imun menurun, terlebih debu dan kotoran yang ada di udara dapat membawa bibit penyakit.

“Khususnya pada pernafasan, banyaknya debu yang mengandung bakteri, virus dan agen penyakit lainnya berpotensi menimbulkan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Apalagi dengan keadaan transisi dari musim hujan ke musim kemarau, suhu udara akan meningkat sehingga hidrasi yang cukup menjadi kunci menjaga kesehatan,” ucapnya, Rabu (28/5/2025).

Ia menjelaskan, dalam kondisi perubahan musim hujan ke kemarau, menjaga kebersihan khususnya pada hal higiene untuk menjaga diri dari kontaminasi virus dan bakteri melalui sentuhan perlu dilakukan. 

Misalnya, mencuci tangan dengan sabun menjadi langkah penting yang mampu membentengi diri dari paparan kuman penyakit.

“Bila perlu, memakai masker saat bepergian dapat menjadi salah satu tindakan preventif dalam mencegah masuknya agen penyakit melalui pernafasan. Tidak kalah pentingnya adalah melakukan aktivitas fisik secara rutin khususnya olahraga. Tidak perlu olahraga berat, yang penting teratur dan rutin sehingga dapat meningkatkan kebugaran tubuh,” jelasnya.

Terkait pola makan, Mahmud menuturkan, konsumsi makanan dengan antioksidan seperti vitamin C disarankan untuk menambah imunitas tubuh. Vitamin dan mineral bisa diperoleh melalui konsumsi buah dan sayur dalam porsi seimbang. 

“Porsi makan perlu diperhatikan, karbohidrat sedang saja tidak perlu terlalu banyak. Makanan tinggi lemak juga harus dibatasi karena saat daya tahan tubuh lemah dapat menimbulkan masalah kesehatan. Karena itu konsep makanan seimbang dengan kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral haruslah diperhatikan,” tuturnya.

Mahmud menyebut pola makan yang tidak teratur juga harus menjadi perhatian. Dalam jangka pendek pola makan tidak teratur dan sembarangan dapat menyebabkan Food Borne Disease, yaitu gejala keracunan akibat makan sembarangan. 

Selain itu, konsumsi gorengan juga perlu diperhatikan karena dalam jangka panjang dapat berakibat kadar kolesterol tinggi dan resiko penyakit jantung.

“Untuk mahasiswa, perhatikan pola istirahat yang cukup dan menghindari begadang. Selain itu, membawa botol minum bisa menjadi opsi untuk mencukupi kebutuhan air harian kurang lebih dua liter. Tentunya hal tersebut harus diikuti dengan aktivitas fisik salah satunya berjalan kaki agar metabolisme pada tubuh berjalan lancar,” tutupnya.

Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.