SURABAYA (Lentera) – Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, Cahyo Harjo Prakoso, menanggapi hasil survei The Republic Institute yang menjadilannya salah satu legislator paling memuaskan. Ia menjadikannya sebagai momentum refleksi, bahwa tugas utama wakil rakyat adalah memastikan kebijakan menyentuh rakyat.
“Hasil survei ini adalah bentuk kepercayaan masyarakat yang saya hargai tinggi. Ini akan saya jadikan pengingat agar tetap rendah hati dan konsisten menyuarakan aspirasi rakyat,” ungkap Cahyo, Sabtu (26/07/2025).
Dalam survei yang digelar pada 14–20 Juli 2025 tersebut, Cahyo mencatat skor total 7,9 dari skala 10. Angka itu menempatkannya sebagai legislator dengan tingkat kepuasan publik paling memuaskan ketiga di DPRD Jatim. Survei dilakukan terhadap 2.200 responden dari seluruh daerah pemilihan di Jawa Timur dengan margin of error ±2,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Publik memberikan skor tertinggi pada aspek representasi, yakni 8,0. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi yang dibangun Cahyo dengan masyarakat berjalan efektif dan kuat. Sementara pada aspek legislasi dan pengawasan, skornya juga dinilai seimbang, menandakan kinerja yang konsisten di berbagai dimensi.
Hasil survei ini juga memetakan tiga faktor utama yang dinilai masyarakat: keterlibatan dalam kegiatan reses (21,1%), penyaluran bantuan program (20,4%), dan kontribusi nyata dalam proses legislasi (12,6%).
Lebih lanjut, sebagai Ketua DPC Gerindra Surabaya, Cahyo menegaskan pentingnya menjaga komunikasi dua arah dan memastikan kebijakan benar-benar berpihak pada rakyat.
“Bagi saya, setiap suara warga adalah masukan berharga. DPRD harus hadir bukan hanya sebagai pengambil kebijakan, tapi juga penghubung antara pemerintah dan masyarakat,” tutur alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga ini.
Secara umum, survei mencatat tingkat kepuasan publik terhadap DPRD Jawa Timur berada di angka 69,5 persen, dengan tingkat kepercayaan publik sebesar 61,2 persen.
Cahyo menegaskan bahwa keberhasilan bukan hanya diukur dari apresiasi, tapi juga dari sejauh mana kebijakan benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
“Kita tidak boleh lelah membangun kepercayaan. Tugas kita bukan hanya menyampaikan janji, tetapi memastikan kebijakan benar-benar menyentuh masyarakat,” pungkasnya.
Reporter: Pradhita/Editor:Widyawati
