SURABAYA (Lentera)— Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya berhasil menemukan bendera dan mural bergambar tokoh anime One Piece di 8 titik di Kota Surabaya.
Kepala Bakesbangpol Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru mengatakan, mayoritas warga mengaku hanya ikut-ikutan tren tanpa memahami makna atau potensi dampak dari pemasangan bendera One Piece menjelang HUT ke-80 RI.
“Rata-rata mereka itu ikut-ikutan. Tren di media sosial mereka ikuti, tanpa tahu tujuannya. Jadi kita lakukan pendekatan lewat komunikasi yang soft, koordinasi dengan kelurahan dan kecamatan, agar mereka bersedia menurunkan sendiri,” kata Tundjung ketika ditemui di Gedung DPRD Kota Surabaya, Selasa (5/8/2025).
Ia menegaskan, penertiban bendera One Piece dilakukan secara persuasif bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan aparat wilayah. Hasilnya, sebagian besar warga telah menurunkan atribut tersebut tanpa paksaan.
“Bukan berarti kita memperbolehkan, tapi kami utamakan edukasi. Kita tanya maksudnya apa memasang itu. Kalau memang tidak ada maksud khusus, ya lebih baik diturunkan saja,” tegasnya.
Dari delapan titik yang teridentifikasi, mayoritas berada di kawasan perumahan. Bahkan, ada mural permanen yang dibuat di dinding rumah.
“Kemarin ada enam titik, hari ini mungkin bertambah dua atau tiga titik lagi. Jadi totalnya sekitar delapan,” tambahnya.
Dari hasil pemantauan, sebagian mural sudah dihapus secara sukarela oleh pemilik rumah, begitu pula bendera Jolly Roger yang sebelumnya sempat dikibarkan di depan rumah maupun area terbuka.
Tunjung mengingatkan agar masyarakat tetap mengedepankan nilai-nilai kebangsaan, khususnya menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.
“Yang utama, mari pasang bendera Merah Putih secara masif. Jangan sampai atribut lain justru menutupi makna perjuangan kemerdekaan itu sendiri,” pungkasnya.
Reporter: Amanah/Editor:Widyawati
