PALANGKA RAYA (Lentera) – Peristiwa kebakaran di Kota Palangka Raya pada periode Januari hingga Juli 2025 tercatat sebanyak 52 kejadian, hingga menjadi sorotan Anggota DPRD setempat.
Menanggapi kondisi ini, Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Hasan Busyairi mengatakan fakta ini sebagai sinyal perlu adanya penguatan langkah pencegahan, salah satunya melalui inspeksi instalasi listrik di rumah warga.
"Upaya preventif jangan hanya dibebankan pada pemerintah, namun perlu partisipasi masyarakat guna menekan risiko kebakaran, terutama yang disebabkan korsleting listrik," papar Hasan, Kamis (7/8/2024).
Ia juga mengingatkan masyarakat, untuk rutin memeriksa kabel dan stop kontak. Pihak DPRD juga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) dapat melakukan langkah-langkah preventif terkait pencegahan kebakaran.
Langkah-langkah tersebut seperti melakukan inspeksi terhadap instalasi listrik di rumah-rumah warga, dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keselamatan dalam penggunaan listrik.
"Selain edukasi kelistrikan, kebiasaan membakar sampah sembarangan juga harus dihentikan," tegasnya.
Hasan menekankan, kesadaran kolektif penting agar Kota Palangka Raya terhindar dari bencana yang sebenarnya bisa dicegah. Pemkot juga harus lebih gencar memberikan edukasi dan pengawasan kepada masyarakat.
Selebihnya ia mengatakan, melalui sinergi yang kuat antara warga dan pemerintah, ia optimis angka kebakaran bisa ditekan, dan warga Palangka Raya dapat hidup lebih aman dan tenang.
“Kami berharap kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan semakin meningkat dan menghindari tindakan yang bisa memicu kebakaran," pungkasnya.
Reporter: Novita/Editor: Ais
