17 September 2025

Get In Touch

Unusa Terima 210 Guru TK dan SD dari Berbagai Daerah

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama 92 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang ditunjuk pemerintah
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama 92 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang ditunjuk pemerintah

SURABAYA (Lentera)– Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menerima 210 guru Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) dalam Program Pemenuhan Kualifikasi Akademik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTKPG).

Kepastian itu diperoleh setelah Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama 92 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang ditunjuk pemerintah.

Secara nasional, program ini menargetkan 12.500 guru TK dan SD yang belum memiliki gelar sarjana untuk difasilitasi melanjutkan studi di LPTK penyelenggara. Unusa menjadi salah satu LPTK yang dipercaya menjalankan amanah tersebut.

Dari 210 guru yang diterima di Unusa, sebanyak 142 orang menempuh studi di Prodi PGPAUD dan 68 orang di Prodi PGSD. Mereka berasal dari Surabaya, Bangkalan, Pasuruan, Kediri, Jombang, hingga Kalimantan Timur. Para peserta mengikuti perkuliahan melalui skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Afirmasi.

Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., menyebut penunjukan ini sebagai bukti bahwa Unusa sejajar dengan LPTK negeri.

“Kami bangga dipercaya menjalankan amanah ini. Insya Allah kami akan mendidik para guru dengan sebaik-baiknya agar setelah lulus sarjana, kompetensi mereka meningkat dan proses belajar mengajar di sekolah semakin baik,” ucapnya, Senin (15/9/2025).

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan peningkatan kompetensi guru menjadi prioritas Kemendikdasmen. Hal ini sejalan dengan Asta Cita poin ke-4 Kabinet Merah Putih, yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia.

“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Dengan peningkatan kualifikasi dan kompetensi, kita menyiapkan generasi muda Indonesia yang lebih siap menghadapi masa depan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen GTKPG Nunuk Suryani menambahkan, program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah memperluas kesempatan guru untuk meningkatkan kualifikasi akademiknya. Berdasarkan data Dapodik, masih ada lebih dari 233 ribu guru yang belum memenuhi kualifikasi S-1/D-IV.

“Sebanyak 12.500 guru TK dan SD akan difasilitasi melalui program ini. Dengan skema RPL, guru tetap bisa mengajar sambil kuliah. Pemerintah juga menyiapkan bantuan biaya pendidikan hingga Rp3 juta per orang setiap semester,” jelasnya.

Nunuk berharap kerja sama ini menjadi momentum memperkuat kolaborasi antara pemerintah, LPTK, dan para guru.

“Dengan guru yang semakin berkualitas, kita percaya pendidikan Indonesia akan semakin maju, dan cita-cita menuju Indonesia Emas bisa kita wujudkan bersama,” pungkasnya.

Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.