SURABAYA (Lentera) - Konstipasi atau sembelit adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan dalam buang air besar. Keadaan ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman di perut dan mengganggu aktivitas harian. Para ahli menyebut, salah satu cara alami untuk membantu meredakan sembelit kronis adalah dengan rutin mengonsumsi buah kiwi.
Dikutip dari Mayo Clinic, seseorang dikategorikan mengalami sembelit apabila frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu atau mengalami kesulitan saat mengeluarkan feses. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kurangnya asupan serat, kekurangan cairan, atau minimnya aktivitas fisik. Jika berlangsung dalam waktu lama, sembelit dapat berkembang menjadi kronis dan memerlukan penanganan agar tidak menimbulkan komplikasi serius.
Salah satu cara yang dapat membantu meredakan sembelit adalah dengan memperbaiki pola makan. Biasanya, orang akan meningkatkan asupan serat sebagai solusi. Namun, baru-baru ini British Dietetic Association (BDA) menerbitkan panduan berbasis riset khusus bagi orang dewasa yang mengalami sembelit kronis.
Mengutip Healthline, panduan tersebut disusun dari hasil analisis terhadap 75 uji klinis dan dipublikasikan pada 13 Oktober dalam Journal of Human Nutrition and Dietetics.
Dari penelitian itu, para ahli merumuskan 59 rekomendasi yang mencakup berbagai strategi pengaturan pola makan untuk membantu melancarkan buang air besar mulai dari penggunaan suplemen serat, konsumsi vitamin, hingga pemilihan makanan dan minuman yang tepat.
Sebelum ditetapkan, setiap rekomendasi harus disetujui oleh mayoritas anggota komite BDA, dengan minimal 85 persen dukungan agar dapat dimasukkan dalam panduan resmi.
Setelah melalui proses peninjauan tersebut, para peneliti pun menemukan beberapa makanan dan minuman yang paling efektif dalam membantu mengatasi sembelit kronis. Salah satunya adalah buah kiwi.
Para ahli mencatat bahwa mereka merekomendasikan untuk mengonsumsi 2-3 buah kiwi setiap hari selama minimal 4 minggu untuk membantu mengatasi sembelit.
Mengutip MedicalNewsToday, kiwi kaya akan serat sekaligus mengandung enzim aktinidin yang bisa membantu mencerna protein di lambung dan usus halus sehingga dapat membantu melancarkan proses pencernaan secara keseluruhan.
Selain itu, kiwi juga terbukti lebih efektif dalam meningkatkan frekuensi buang air besar. Para ahli menambahkan, kiwi dapat menjadi pilihan yang lebih baik dibanding psyllium (suplemen serat), terutama bagi orang yang sering mengalami efek samping seperti kembung atau nyeri perut.
Dalam panduan itu, para ahli menyarankan untuk makan kiwi tanpa kulit untuk membantu mengatasi sembelit. Meski belum ada penelitian yang membuktikan, mereka memperkirakan bahwa makan kiwi beserta kulitnya bisa menambah asupan serat dan memberi manfaat lebih, tetapi juga berisiko menimbulkan efek samping pada sebagian orang.
Alternatif Selain Kiwi
Selain kiwi, ahli juga menyarankan untuk mengonsumsi roti rye atau roti dari gandum hitam. Roti ini disebut bisa membantu meningkatkan frekuensi buang air besar, meski pada sebagian orang bisa menimbulkan sedikit gangguan pencernaan.
Air dengan kandungan mineral tinggi, terutama yang kaya magnesium dan sulfat, juga dianggap lebih efektif membantu meredakan sembelit. Jenis air ini dinilai bisa membantu melunakkan tinja dan meningkatkan frekuensi buang air besar dibanding air mineral dengan kandungan rendah.
Menurut Ruvini Wijetilaka, dokter spesialis penyakit dalam di Mecca Health yang tidak terlibat dalam penyusunan panduan, temuan ini bisa sangat berguna bagi orang yang ingin meredakan sembelit lewat pola makan.
“Panduan ini membuat saya lebih yakin untuk merekomendasikan makanan tertentu dan terbukti bermanfaat daripada sekadar menyarankan ‘perbanyak serat’, dengan memberikan rekomendasi spesifik berbasis penelitian seperti konsumsi buah kiwi, roti rye, dan air mineral tinggi,” pungkasnya, dikutip dari MedicalNewsToday.
Manfaat Lain
Berikut ini ada beberapa manfaat lain buah kiwi yang perlu diketahui:
Kesehatan Jantung
Salah satu manfaat buah kiwi adalah untuk meningkatkan kesehatan jantung. Jenis buah ini mengandung antioksidan dan fitokimia yang berperan penting untuk melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat paparan radikal bebas.
Penelitian membuktikan bahwa kiwi dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) tetapi tidak mengurangi kolesterol total. Bahkan, konsumsi kiwi secara rutin terbukti efektif untuk menurunkan lemak (trigliserida) yang ditemukan dalam darah.
Sistem Kekebalan Tubuh
Kiwi mengandung vitamin C yang tinggi sehingga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara optimal. Terdapat studi yang melaporkan bahwa konsumsi 2 buah kiwi kecil setiap hari dapat menggantikan kebutuhan suplemen vitamin C pada beberapa orang.
Vitamin C termasuk sumber antioksidan yang dikenal baik untuk mendukung sistem imunitas. Jika mengonsumsinya secara rutin, vitamin dapat melindungi tubuh dari stres oksidatif dan berbagai infeksi penyakit.
Menjaga Kesehatan Mata
Manfaat buah kiwi berikutnya adalah untuk menjaga kesehatan mata. Lutein dalam buah kiwi mampu memperbaiki atau mencegah penyakit makula terkait usia.
Gejala penyakit makula ditandai dengan pandangan kabur, warna tampak pudar, dan garis lurus terlihat bengkok atau bergelombang. Tidak hanya itu, kiwi juga kaya akan vitamin C yang mampu mengurangi risiko terkena katarak.
Menjaga Kesehatan Kulit
Manfaat buah kiwi untuk wajah yaitu dapat menjaga kesehatan kulit secara menyeluruh. Vitamin C dalam kiwi berperan penting untuk memproduksi kolagen yang dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka.
Bahkan, buah ini kaya akan vitamin E atau tokoferol yang mampu melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari. Anda bisa makan daging buah kiwi dengan mengonsumsinya secara langsung atau mengolahnya menjadi minuman sehat seperti smoothies.
Menjaga Kualitas Tidur
Mengutip dari Medical News Today, manfaat buah kiwi untuk pria dan wanita yaitu dapat menjadi kualitas tidur yang lebih baik. Manfaat ini bisa Anda peroleh berkat kandungan antioksidan dan serotonin dalam buah kiwi.
Selain makan buah kiwi, Anda bisa menjaga kualitas tidur dengan menjaga pola makan sehat, menjaga kamar tidur tetap sejuk dan tenang, serta mengelola gejala stres. Pastikan juga untuk menetapkan waktu tidur tidak lebih atau kurang dari 7 jam agar mendapatkan manfaatnya dengan maksimal.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber
