05 November 2025

Get In Touch

Siswa Sekolah Rakyat Akan Dilatih Enam Bahasa

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (kiri depan) dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin (kanan) di Kantor Kementerian P2MI di Jakarta, Senin (3/11/2025). (Antara)
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (kiri depan) dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin (kanan) di Kantor Kementerian P2MI di Jakarta, Senin (3/11/2025). (Antara)

JAKARTA (Lentera) – Siswa sekolah rakyat akan mendapatkan pelatihan enam bahasa asing. Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menyiapkan program itu sebagai langkah awal pembekalan kemampuan dasar sebelum memasuki dunia kerja, termasuk bagi mereka yang berminat bekerja di luar negeri.

Menteri P2MI, Mukhtarudin, mengatakan bahwa pelatihan bahasa menjadi prioritas utama dalam kerja sama antara Kementerian P2MI dan Kementerian Sosial yang dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) terkait integrasi pendidikan vokasi di Sekolah Rakyat.

Mukhtarudin menjelaskan bahwa enam bahasa yang akan diajarkan antara lain bahasa Inggris, Arab, Jepang, Korea, Mandarin, dan Jerman. Pelatihan bahasa ini disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja global dan permintaan dari negara-negara mitra penempatan pekerja Indonesia.

“Bahasa yang mau kita persiapkan adalah Inggris, Arab, Jepang, Korea, Mandarin, dan mungkin Jerman, karena ada banyak permintaan dari negara-negara Eropa Barat dan Timur,” katanya Senin (3/11/2025).

Ia menambahkan, pemerintah juga membuka peluang untuk menambah pelatihan bahasa lain, seperti bahasa Portugis, mengingat semakin luasnya peluang kerja sama dengan negara-negara di kawasan Eropa Selatan.

“Pak Presiden sempat menyebut Portugal. Jadi ke depan mungkin juga akan kita bicarakan secara teknis tentang pembelajaran bahasa Portugis,” ujarnya dilansir antara.

Selain pelatihan bahasa, Mukhtarudin mengatakan program pendidikan di Sekolah Rakyat juga akan diintegrasikan dengan pelatihan vokasi, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja yang selaras dengan kebutuhan sektor industri di dalam dan luar negeri.

Kendari demikian, ia menyebutkan tahap awal implementasi program akan dimulai dengan sosialisasi di seluruh Sekolah Rakyat, kemudian dilanjutkan dengan edukasi dan pembelajaran bahasa secara bertahap sebagai fondasi penguatan sumber daya manusia pekerja migran yang terampil dan berdaya saing global

“Pelatihan, sertifikasi, dan penempatan nanti akan menjadi satu sistem link and match. Jadi yang dilatih, kompetensinya apa, dan penempatannya di negara mana akan terhubung secara jelas,” kata dia menegaskan.

Sementara itu, Menteri Sosial, Saifullah Yusuf  mengatakan ada 166 Sekolah Rakyat yang sudah beroperasi, sebagian besar di antaranya setingkat SMA. “Itu yang akan kita integrasikan dengan program pelatihan bahasa dan keterampilan kerja,” katanya. (*)

 

Editor : Lutfiyu Handi

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.